Sukses

Mandiri Manajemen Investasi Catat Dana Kelolaan Rp 55,6 T pada 2020

Mandiri Manajemen Investasi berharap untuk dapat bersinergi dengan LPI (Lembaga Pengelola Investasi) untuk mendorong kesuksesan pelaksanaan mandatnya.

Liputan6.com, Jakarta - PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI) mencatatkan dana kelolaan mencapai Rp 55, 6 triliun pada 2020. Hal ini diungkapkan oleh Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri, Alexandra Askandar dalam Market Outlook 2021.

"Saat ini MMI telah menjadi perusahaan aset manajemen terbesar dengan aset yang dikelola (AUM/dana kelolaan) sebesar Rp 55,6 triliun di 2020 dan telah berhasil memberikan kontribusi optimal bagi kinerja Mandiri Group,” beber dia, Rabu (10/3/2021).

Hingga saat ini, lanjut Alexandra, Mandiri Manajemen Investasi terus berperan aktif di dunia investasi dengan peluncuran produknya yang inovatif. Termasuk reksa dana, KIK, DINFRA dan produk alternatif lainnya.

Namun, di luar hal tersebut, Mandiri Manajemen Investasi berharap untuk dapat bersinergi dengan LPI (Lembaga Pengelola Investasi) untuk mendorong kesuksesan pelaksanaan mandatnya.

“Sebagai konglomerasi keuangan milik negara, Mandiri Group berkomitmen untuk mendukung inisiatif strategis yang dilakukan pemerintah untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional, termasuk dalam inisiatif pembentukan LPI,” kata dia.

 

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mandiri Manajemen Investasi Proyeksikan IHSG di Posisi 6.300 pada 2021

Sebelumnya, PT Mandiri Manajemen Investasi beberapa kali mengubah proyeksi atau outlook bursa saham atau indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk tahun 2020. Hal ini karena adanya pandemi Corona Covid-19 yang sampai saat ini belum berakhir. 

Direktur Sales dan Produk PT Mandiri Manajemen Investasi Endang Astharanti mengatakan, pada pertengahan 2020, Mandiri Manajemen Investasi memproyeksikan IHSG akan berada di kisaran 5.300-5.400.

"Pertengahan tahun itu kita punya IHSG di level 5.300-5.400. jadi level saat ini beyond our ekspetasion sebenarnya," kata Asti sapaannya dalam diskusi Woman Virtual Live Event bertajuk: Save, Spend or Invest?, di Jakarta, Rabu, 25 November 2020.

Saat ini proyeksi tersebut pun telah tercapai. Namun kata Asti mengingat sudah mendekati tutup tahun, sehingga yang terpenting saat ini untuk reksa dana harus melihat jangka panjang.

"Kalau bicara reksa dana saham ini harus lebih panjang lagi daripada hanya periode 1 atau 2 bulan," kata dia.

Maka, pihaknya berekspektasi di 2021 mendatang IHSG akan berada di level 6.200-6.300. Sehingga potensi reksa dana saham tahun depan dinilai tumbuh lebih baik.

"Jadi di 2021 kita ekspektasi IHSG di level 6.200 atau 6.300. Kalau kita lihat potensi reksa dana saham itu masih lebih baik," kata dia mengakhiri.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.