Sukses

Tanaman Enau, Pohon Peradaban yang Jadi Perhatian Pemerintah Bonebol

Tanaman dengan nama latin Arenga pinnata ini, bertahun-tahun menjadi komoditas penting masyarakat setempat.

Liputan6.com, Gorontalo - Pohon enau atau dikenal dengan pohon aren merupakan salah satu tanaman yang selama ini menjadi penopang ekonomi warga desa, salah satunya yang ada di Desa Mongilo, Kecamatan Bulango Ulu, Kabupaten Bone Bolango (Bonebol).

Tanaman dengan nama latin Arenga pinnata ini, bertahun-tahun menjadi komoditas penting masyarakat setempat. Sebab, sari pohon ini menjadi bahan baku utama pembuatan gula merah.

"Kami di Desa Mongilo sebagian besar adalah petani yang menggantungkan diri pada pohon enau ini, untuk membuat gula merah," kata Yamin Gani salah satu warga sekitar.

Menurutnya, jika pohon aren sendiri sudah menghidupi mereka sejak lama. Bahkan, sejak dari leluhur mereka sudah menjadikan tanaman yang satu ini merupakan bagian dari peradaban warga setempat.

"Tanaman enau adalah tanaman peradaban, gula merah di Gorontalo terbuat dari sari aren asli bukan dari bahan lain," tuturya.

Simak juga video pilihan berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Upaya Pelestarian

Sementara itu, momentum Hari Lingkungan Hidup Sedunia (HLHS) yang diperingati setiap tahun pada 5 Juni, dimanfaatkan Pemerintah Bonebol untuk menanam ribuan pohon itu, Minggu (5/6/2022).

Aksi penanaman 5 ribu pohon aren dalam memperingati HLHS tahun 2022 ini mengangkat tema 'satu bumi untuk masa depan' yang dipimpin langsung oleh Bupati Bonebol.

Bupati Bonebol Hamim Pou mengatakan, aksi penanaman ribuan pohon aren ini, adalah bagian dari usaha pemerintah dan masyarakat untuk melestarikan bumi, yaitu dengan melakukan usaha-usaha konservasi atau perlindungan.

"Sebagaimana kita ketahui pohon aren ini menghasilkan gula merah di Gorontalo, dan menjadi salah satu gula merah terbaik di Indonesia," kata Hamim.

Masyarakat di wilayah Kecamatan Bulango Ulu ini, sudah ratusan tahun menggantungkan pendapatannya dari gula merah yang berasal dari pohon aren.

"Olehnya, usaha-usaha penanaman dan budi daya pohon aren seperti ini perlu kita lakukan," tuturnya.

Menurut Hamim, selama ini kita hanya menerima warisan pohon aren dari leluhur yang sudah hidup puluhan tahun. Oleh karena itu, penanaman pohon enau ini disebut baru pertama kali dilakukan.

“Maka lewat penanaman secara terencana seperti ini diharapkan pohon-pohon aren ini tetap lestari dan jumlahnya terus bertambah,” ungkapnya.

Apalagi ini, kata Hamim, penanaman ribuan pohon aren ini dalam kaitannya adanya kegiatan proyek strategis nasional yang dibangun di Kecamatan Bulango Ulu.

Dimana bisa saja ada ratusan pohon aren yang hilang terdampak pembangunan tersebut, maka sebagai penggantinya, harus ditanam kembali pohon aren ini secara berkelanjutan.

"Tentu ini juga merupakan bagian dari keinginan dan upaya kita untuk mewariskan lingkungan yang lebih baik ke masyarakat. Karena, pohon aren ini sebagai perlindungan dari banjir, juga untuk meningkatkan pendapatan masyarakat," ia menandaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.