Sukses

Bengkel 'Pulgar', Jaminan Servis Kendaraan di Tangan Profesional Siswa SMKN 10 Garut

Kehadiran bengkel Pulgar diharapkan mampu menambah keterampilan siswa, terutama saat pandemi Covid-19 masih merajalela.

Liputan6.com, Garut - Meskipun masa pandemi Covid-19 belum mereda, tetapi kalangan guru dan siswa di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 10 Garut, Jawa Barat, tetap semangat berinovasi. Mereka menghadirkan bengkel "Pulgar" berstandar pabrikan yang diperuntukan bagi masyarakat.

Sebutan "Pulgar" di sini bukan tertuju pada hal negatif, tetapi merujuk pada sebutan masyarakat untuk keahlian para siswa yang cukup tangkas dalam menyelesaikan perbaikan kendaraan sesuai standar pabrikan.

Mereka terlihat mahir dalam membongkar bagian dalam mobil, termasuk kerusakan bagian lainnya yang dikeluhkan konsumen saat memasuki bengkel Pulgar.

Kepala SMKN 10 Garut Asep Rudiana mengatakan kehadiran bengkel Pulgar, diharapkan menjadi pelecut bagi siswa, terutama Jurusan Teknik Kendraan Ringan Otomotif (TKRO), untuk mengasah keahliannya.

"Unit produksi ini (bengkel sekolah) dibentuk untuk meningkatkan kompetensi lulusan, juga media pembelajar bagi peserta didik," ujarnya saat sosialisasi CEO beberapa waktu lalu.

Menurutnya, masa pandemi Covid-19 yang ketat dengan pembatasan protokoler kesehatan tidak menghentikan upaya sekolah untuk memberikan keterampilan bagi sisiwa didik.

"Kami terus didik para siswa sehingga mereka siap kerja secara profesional," ujarnya.

Memegang moto "SMK Bisa dan SMK Maju", Asep berharap para siswa tetap semangat dalam mempelajari seluruh pengetahuan dan keterampilan di sekolah, dan tentu dengan memperhatikan standar protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

"Bengkel Pulgar ini adalah inovasi sekolah dalam menjawab tantangan kebutuhan masyarakat," kata dia.

Simak Video Pilihan Berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Pelatihan Standar Industri

Dalam praktiknya, untuk memberikan keterampilan bagi siswa, pihak sekolah sengaja menghadirkan para teknisi handal tiap pabrik dan perwakilan perusahaan IDUKA (Industri Dunia Usaha dan Dunia Kerja).

Dengan telaten mereka langsung memperhatikan para siswa, untuk mentransfer ilmu dan pengalamannya, sesuai standardisasi dunia industri otomotif.

"Kami berharap seluruh siswa jurusan TKRO bisa mandiri dan menjadi entrepreneur," ujarnya.

Selain teknik perbaikan, mereka digembleng sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) dunia industri. Mulai pelaksanaan briefing sebelum kerja, masuk dan pulang pelatihan tepat waktu dan lainnya.

"Mereka wajib masuk pukul 07.30 WIB dan pulang pukul 16.00," kata dia.

Bahkan, khusus selama pandemi berlangsung, para siswa pun sengaja untuk memperhatikan rangkaian protokol kesehatan pencegah penularan Covid-19.

Dengan upaya itu, para siswa sudah terbiasa saat memasuki dunia kerja sebenarnya yang membutuhkan kecepatan, ketepatan, dan profesionalisme.

"Intinya siswa sudah mengenal bagaimana karakter dan budaya industri itu, sehingga tidak canggung lagi," kata dia.

3 dari 3 halaman

Konsep Iman Takwa

Asep menambahkan, kehadiran bengkel Pulgar saat pandemi Covid-19  memang dibutuhkan siswa. Selain sesuai standar pabrikan otomotif, upaya itu sengaja ditempuh pihak sekolah untuk memberikan kepercayaan diri bagi siswa. “Itu modal bersaing dengan sekolah-sekolah lain,” ujarnya.

Tidak hanya mengembangkan olah pikir pemahaman teknologi, ujar Asep, pihaknya sengaja memberikan pendidikan agama dan etika.

"Kami berharap saat mereka lulus, tidak hanya terampil teknologi, tetapi bermoral, beriman dan bertakwa," ujarnya bangga.

Kepala Bagian Tata Usaha SMKN 10 Garut Lilis Suryani menambahkan, ada empat jurusan kompetensi yang dimiliki SMKN 10 berstandar nasional untuk para siswa.

Sebut saja Teknik Komputer Jaringan (TKJ), Perbankan Syariah, Multimedia, dan Teknik Kendaraan Ringan dan Sepeda Motor (TKRO).

"Semuanya sudah berstandar industri, sehingga antusiasme masyarakat untuk menyekolahkan anak-anaknya begitu tinggi," ujarnya bangga.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.