Sukses

Mengukur Harapan Mahasiswa Mentawai Terdampak Covid-19

Pihaknya tidak menunggu semua data mahasiswa itu sampai selesai, siapa datanya yang sudah lengkap langsung masuk dalam proses pengiriman dana.

Liputan6.com, Kepulauan Mentawai - Ribuan mahasiswa asal Kabupaten Kepulauan Mentawai Sumatera Barat yang sedang menempuh pendidikan di seluruh Indonesia kini dapat bernafas lega, pasalnya pemerintah setempat mulai memberikan bantuan uang tunai.

Uang tunai itu diberikan untuk membantu mahasiswa yang masih berada di tanah rantau, agar dapat bertahan dalam situasi pandemi virus corona Covid-19.

"Masing-masing mahasiswa dibantu sebanyak Rp700 ribu per orang, dananya dari APBD Kabupaten Mentawai," kata Bupati Kepulauan Mentawai, Yudas Sabaggalet kepada Liputan6.com, Minggu (9/5/2020).

Yudas menyebut bantuan ini diperuntukkan bagi mahasiswa yang tidak mendapat beasiswa dari pemerintah daerah selama ini. Sementara mahasiswa yang dalam tanggungan pihaknya setiap bulan sudah mendapat kucuran dana sejak mereka mulai kuliah.

Setidaknya terdapat 1.500 mahasiswa yang bakal menerima bantuan ini, 980 di antaranya sudah terdata untuk pengiriman bantuan, sedangkan yang lainnya masih berproses dalam pendataan.

"Semoga bantuan ini dapat meringankan mahasiswa terdampak corona yang tetap bertahan di daerah tempatnya mengenyam pendidikan tinggi," ujarnya.

Pihaknya tidak menunggu semua data mahasiswa itu sampai selesai, siapa datanya yang sudah lengkap langsung masuk dalam proses pengiriman dana.

Kendala lain yang sedang dihadapi Pemerintah Mentawai adalah adanya data mahasiswa yang kurang valid, misalnya dalam kartu identitas menggunakan nama suku, sementara pada rekening banknya nama suku tidak dicantumkan.

"Perbedaan nama ini jadi masalah administrasi yang bisa menjadi kendala dalam menstranfer uang di bank," jelasnya.

Dikatakannya bantuan yang diberikan langsung dikirim kepada yang bersangkutan, tidak bisa diwakili agar tepat sasaran dan dapat dipergunakan mahasiswa yang terdampak corona ini.

Yudas juga mengingatkan mahasiswa yang selama ini sudah dalam tanggungan pemerintah daerah, jangan lagi mengirim data karena mereka sudah ada dana tetapnya.

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kasus Meningkat

Diketahui, Mentawai merupakan satu-satunya daerah dengan status Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T). Dari pusat kota Padang menuju Mentawai harus menggunakan kapal penyeberangan.

Jika menggunakan kapal cepat memakan waktu tempuh 3 hingga 4 jam, sementara menggunakan kapal laut seperti Gambolo dan Ambu-Ambu membutuhkan waktu 10 sampai 12 jam perjalanan.

Saat ini khusus di Mentawai, terdapat 4 orang pasien positif corona Covid-19, sementara Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berjumlah 3 orang dan Orang Dalam Pengawasan (ODP) 29 orang.

Kemudian untuk daerah Sumbar, kasus positif terus melonjak menjadi 286 jiwa, 17 di antaranya meninggal dunia, 53 sembuh dan sisanya masih diisolasi.

Sedangkan PDP di Sumbar totalnya 554 orang, 498 di antaranya dinyatakan negatif dan sisanya masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium.

Jumlah ODP sebanyak 8.743 orang, 8.464 orang sudah selesai masa pantau dan sisanya masih dalam proses pemantauan 14 hari.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.