Sukses

Mahasiswa dan Santri di Solo Komitmen Lawan Hoaks

Tokoh Masyarakat Solo, Muhammad Fuad Zein berharap deklarasi dan komitmen pemuda Solo bisa menginspirasi daerah lain untuk menggelar kegiatan yang menggaungkan pemilu damai dan bermartabat.

Liputan6.com, Solo - Mahasiswa serta komponen masyarakat Solo menyerukan pemilihan umum yang damai dan bermartabat. Seruan itu diungkapkan dalam diskusi media bertema 'Peran Literasi Media Dalam Melawan Hoaks dan politisasi SARA untuk Pemilu yang Damai dan Bermartabat'.

Acara yang berlokasi di restoran Ndalem Lamisan, Solo, Jawa Tengah itu digagas forum jurnalis pesantren. Deklarasi anti berita hoaks demi Pemilu damai dan bermartabat dihadiri sejumlah komponen masyarakat, mahasiswa, santri, akademisi, dan para jurnalis media lokal maupun nasional.

Ketua pelaksana kegiatan, Hafyz Marshal mengatakan, keberadaan media sangat penting untuk mengawal Pemilu 2019 nanti, terlebih arus informasi yang sangat mudah diakses namun belum tentu kebenarannya.

"Sebagai garda terdepan melawan hoaks dan menangkal isu SARA demi terciptanya pemilu 2019 yang damai, hal itu menjadi penting guna menjamin keberlanjutan pembangunan nasional manusia Indonesia seutuhnya yang saat ini gencar dilakukan," ujarnya di depan peserta deklarasi, Kamis (20/12/2018).

Tokoh Masyarakat Solo, Muhammad Fuad Zein berharap deklarasi dan komitmen pemuda Solo bisa menginspirasi daerah lain untuk menggelar kegiatan yang menggaungkan pemilu damai dan bermartabat.

"Kegiatan ini merupakan acara masyarakat yang diharapkan juga menginspirasi di berbagai daerah lainnya dalam memberikan edukasi pentingnya pemilu yang damai, pemilu yang berkualitas dan mencerdaskan masyarakat," kata Fuad Zein yang juga Dosen salah satu perguruan tinggi negeri di Solo.

Sementara itu, Nidzomun Niam selaku akademisi menuturkan, masyarakat harusnya memanfaatkan pesta demokrasi dengan gembira dan bukan mencari kesalahan.

"Jangan sampai isu agama, isu sara dan informasi hoaks menjadi alat hanya untuk menang di pesta demokrasi," ujar Nidzomun Niam.

Wartawan Senior salah satu media nasional, Muhammad Syaifullah menuturkan, bahwa literasi media juga harus dilakukan oleh masyarakat guna membendung kabar berita hoaks menjelang Pemilu 2019.

"Pemahaman terhadap literasi media tersebut merupakan salah satu konsep untuk membangun pengetahuan masyarakat terhadap tekanan isu-isu terkini yang berpeluang menjadi hoaks, apalagi menjelang pemilu 2019 nanti," ungkap Syaifullah.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.