Sukses

Berkendara di Musim Hujan, Perhatikan Hal Ini!

Dengan intensitas hujan yang tinggi, pengendara disarankan lebih berkonsentrasi ketika mengendarai mobil, dan tingkat kewaspadaan ekstra.

Liputan6.com, Jakarta - Curah hujan di Jakarta dan sekitarnya, akhir-akhir ini semakin tinggi. Meskipun tidak bisa diprediksi, hampir setiap hari selalu diguyur hujan, dan pastinya menghambat kegiatan sehari-hari.

Dengan intensitas hujan yang cukup tinggi, para pengendara disarankan untuk lebih berkonsentrasi ketika mengendarai mobil, dan optimalkan tingkat kewaspadaan. Pasalnya, kondisi jalan yang basah cenderung licin dapat membahayakan diri sewaktu-waktu.

Jika sudah celaka, bukan hanya merugikan diri sendiri, tapi juga pengendara lain. Nah, guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, berikut tips berkendara di musim hujan yang Liputan6.com lansir dari laman resmi NTMC Polri.

Pertama, tetap waspada dan perhatikan kondisi kelengkapan kendaraan. Nyalakan lampu utama, untuk membantu penglihatan saat kondisi jalan sudah minim cahaya dan berkabut.

Gunakan lampu kabut jika kendaraan sudah dilengkapi dengan lampu jenis ini. Usahakan tidak menggunakan lampu hazard, kecuali mobil yang Anda kendarai menjadi hambatan yang harus dihindari oleh pengendara lain.

Pastikan wiper dalam kondisi yang baik, karena wiper yang aus tidak menyapu air secara efisien. Akibatnya, guyuran air di kaca depan mobil akan menurunkan tingkat visibilitas.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tekanan Angin

Kedua, pastikan tekanan angin ban yang cukup dan periksa tekanan serta alur ban. Tekanan yang terlalu keras akan mengurangi daya cengkeram terhadap permukaan jalan. Sebaliknya, kurangnya tekanan ban mobil akan menyebabkan mobil lebih mudah selip di jalanan basah.

Ketiga, hindari penggunaan sistem cruise control karena dapat mempercepat atau memperlambat kendaraan untuk tetap dalam kecepatan yang telah ditetapkan.

Ketika ban kehilangan cengkeraman di jalanan basah, roda secara alami akan mulai melambat dan akan terus melambat, sampai perubahannya sesuai dengan kecepatan kendaraan saat titik cengkeraman dikembalikan.

Jika cruise control diaktifkan, sistem akan mendeteksi perlambatan dan akan mencoba untuk mempercepat untuk meningkatkan kecepatan lagi. Hal ini, akan menyebabkan satu atau seluruh ban kehilangan cengkeraman sepenuhnya. Keadaan ini dapat menyebabkan pengemudi kehilangan kendali terhadap kendaraan sepenuhnya.

Keempat, atur jarak pengereman dan sebisa mungkin menghindari aquaplaning. Caranya, perlambat kendaraan saat melintasi genangan air untuk mengecilkan risiko terjadinya selip dan menambah jarak aman dengan kendaraan di depan.

Kecepatan yang lebih rendah juga mengurangi kemungkinan terjadinya selip disebabkan genangan air (aquaplaning). Situasi ini terjadi ketika tapak dalam ban tidak lagi menyalurkan air dari permukaan jalan.

Akibatnya, ban mulai “mengambang” pada lapisan air dan dari titik ini, ban (dan kendaraan) akan tergelincir. Pengendara dapat menyadari aquaplaning, ketika kemudi tiba-tiba terasa ringan dan kendaraan tidak merespons gerakan kemudi.

3 dari 3 halaman

Jalan Tergenang Banjir

Kelima, usahakan untuk tidak melintasi jalan yang sudah tergenang banjir lebih dari setengah ban mobil. Periksa juga sampai kedalaman berapa kendaraan dapat terendam oleh air. Jika Anda harus melalui jalan yang tergenang, arahkan kendaraan anda ke bagian tertinggi jalan, karena air berada pada titik dangkal di titik tersebut.

Gunakan gigi rendah, pertama atau L tergantung pada jenis transmisi. Jaga kecepatan konstan, dan jangan angkat kaki dari pedal gas. Mesin yang melambat dapat membiarkan air masuk melalui pipa knalpot, dan merusak catalytic converter.

Anda juga tidak ingin filter udara depan ditembus oleh air, jadi mengemudilah dengan sangat lambat. Dalam kasus tersebut, kerusakan akan menjadi berat dan membutuhkan perbaikan yang cukup mahal.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.