Sukses

Megawati: Tiap Ganti Pejabat Ganti Peraturan, Seperti Poco-Poco

Megawati mengaku sedih dengan terus berubahnya kebijakan, sebab hal itu akan merugikan masyarakat.

Diperbarui 09 Mei 2025, 10:03 WIB Diterbitkan 09 Mei 2025, 10:03 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mempertanyakan peraturan dan kebijakan di Indonesia selalu berganti setiap berganti pimpinan atau presiden. Dia bahkan mengibaratkan perubahan layaknya tarian poco-poco.

"Gawat ini republik ini. Maunya itu opo. Aturan bolak-balik gonta ganti. Saya bilang seperti nari poco-poco," kata Megawati pada acara Trisakti Tourism Award di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Kamis (8/5/2025).

Megawati menilai, sebaiknya kebijakan dan aturan satu kali saja tanpa perlu terus berganti setiap ada pergantian.

"Mbok ya satu kali saja, gitu loh. Ganti menteri, ganti presiden, ya jangan langsung ganti aturan. Sudah ada yang mau dijalankan, terus diganti, itu bagaimana?" ujarnya.

Megawati mengaku sedih dengan terus berubahnya kebijakan, sebab hal itu akan merugikan masyarakat.

"Saya sedih. Saya kenapa berani ngomong begini? Karena ini kebenaran," tambahnya.

Megawati menilai, harus ada perencanaan pembangunan yang matang dan untuk jangka panjang agar tidak lagi terjadinya perubahan kebijakan.

"Supaya tidak poco-poco. Sudah bagus, karena ganti aturan mundur lagi. Mending mundurnya sama. Kalau ini maju dua langkah, tahu-tahu mundur lima langkah," pungkasnya.

2 dari 2 halaman

Singgung Revisi UU Pemilu

Sebelumnya,Megawati juga menyingung revisi Undang-undang Pemilu yang akan digarap DPR. Megawati mengaku belum mengetahui wacana revisi UU tersebut.

"Ini mau berubah pula Undang-Undang Pemilu. Saya belum tahu," kata Megawati.

Megawati menegaskan revisi nantinya tidak boleh hanya demi kekuasaan semata. Ia mengingatkan bahwa bukan untuk membeli kekuasaan.

"Tapi please niatnya negara untuk melakukan pemilu itu bukan untuk mencari seseorang akhirnya membeli kekuasaan. Pada saat sekarang orang hanya berpikir seperti itu. Saya lihatin aja," ujarnya.

EnamPlus