Sukses

Bila Vaksinasi Lancar, Menkes Prediksi Herd Immunity Tercapai November 2021

Namun Menkes menyebut, target tercapainya herd immunity juga tergantung pada ketersediaan vaksin Covid-19.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyebut target kekebalan komunitas atau herd immunity di Indonesia dapat tercapai pada bulan November 2021. Namun, ia menyatakan prediksi itu hanya bisa tercapai apabila 70 persen populasi sudah divaksinas Covid-19.

"Untuk herd immunity, itu tergantung kepada jumlah vaksinnya, jadi kalau jumlah vaksinnya kita bisa mencapai 70% dari 363 juta, karena kita butuhnya 363 juta dosis suntikan, 363 kali 70 itu sekitar 260-270 juta dosis vaksin itu mungkin baru akan bisa dicapai di bulan Oktober. Jadi di bulan Oktober kita baru di jumlah available di kita sejumlah 70% dari 181,5 juta orang," kata Menkes dalam rapat kerja Komisi IX DPR secara daring, Senin (5/7/2021).

Herd Immunity menurut Menkes butuh waktu jeda satu bulan untuk terbentuk setelah vaksinasi total dilakukan. Oleh sebab itu, diperkirakan herd immunity dapat terbentuk pada November 2021.

"Biasanya membutuhkan jeda satu bulan, karena itu rolling terus jumlah penyuntikannya, jadi perkiraan kasar kita akan berhasil menyuntik 70% dari populasi itu di bulan November," ujarnya.

Namun, Menkes menyebut target itu tergantung dengan ketersediaan vaksin Covid-19. "Tapi ini masih akan sangat bergantung terhadap supply vaksinnya, karena ini setiap hari angka ini bergerak terus," ucapnya.

 

** #IngatPesanIbu 

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Waspadai Peningkatan Covid-19 di Luar Jawa

Sementara itu, Menkes juga menyinggung soal penyebaran virus Corona varian Delta. Ia meminta tujuh provinsi untuk waspada. Budi menyebut saat ini ada kenaikan kasus signifikan di luar Pulau Jawa.

"Ada dua provinsi di Kalimantan yang saya minta untuk diperiksa, yaitu Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur. Ada empat provinsi di Sumatera yaitu Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, dan Lampung, ada lima, yang memang pola penyebarannya perlu kita antisipasi dengan lebih hati-hati," terangnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.