Sukses

Ingin Hidup Normal, Awkarin Putuskan Pensiun dari Instagram

Awkarin memutuskan pensiun menggunakan Instagram. Ia ingin menjalani hidup normal.

Liputan6.com, Jakarta - Jika banyak orang makin gencar menggunakan Instagram, salah satunya sebagai bagian dari gaya hidup, lain hal dengan Awkarin. Ia malah memutuskan pensiun dari media sosial berbasis sharing foto dan video tersebut.

Perempuan bernama asli Karin Novilda itu membuat pengumuman keinginannya rehat lewat Instagram Story miliknya pada Jumat, 12 Oktober 2018. Awkarin menjelaskan, keputusannya tak lagi menggunakan Instagram bukanlah hoax.

"Bagi yang berpendapat ini cuma hoax/drama, kalian salah. Tadi saya broadcast di line, tanggal 22 semua PP (paid promote) dan endorse akan di-post. Bukan berarti saya akan menggunakan akun ini lagi. Saya cuma akan post PP dan endorse mulai tanggal 22 untuk tanggung jawab sama olshop dan semua kerjaan saya yang sudah bayar," tulis Karin. 

"Saya ingin retire dan menjalani kehidupan normal. Tolong respect keputusan saya. Awkarin ingin pensiun dan menjalani kehidupan normal. @ateam.management akan tetap ada dan running. Aku akan build mereka untuk jadi penerus diriku nantinya," tulis Awkarin.

Sebelumnya, dalam unggahan pada 8 Oktober 2018, Awkarin mengungkap jika ia ingin menjadi seorang wanita yang dipandang dan dikagumi oleh pria karena kecerdasan dan pribadi yang dimiliki. Bukan hanya sekadar karena lekuk badan atau apa yang ada di balik kain yang ia kenakan.

* Update Terkini Asian Para Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru di Sini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Media Sosial dan Dampaknya di Kehidupan Nyata

Awkarin tak jadi satu-satunya figur publik yang memutuskan untuk rehat dari Instagram. Jejak ini sebelumnya sudah diambil Rina Nose dan Ariel Tatum, walau sekarang mereka kembali aktif bermain media sosial.

Pertimbangan untuk menjalani kehidupan normal kiranya harus digarisbawahi. Pasal, sebagaimana dikutip dari BBC, Sabtu (13/10/2018), mahasiswa Nottingham Trent University telah melihat setidaknya 43 penelitian tentang ketagihan yang merupakan salah satu dampak negatif media sosial.

Hal ini membuat orang-orang tersebut tak bisa menikmati waktu di dunia nyata. Disebutkan, dampak kurang baik ini bisa meluas ke faktor lain, termasuk hubungan dengan orang lain, pencapaian akademis, dan kurangnya partispasi di banyak komunikasi nyata.

Di samping itu, dua penelitian yang mencangkup 700 murid di Inggris menemukan, penggunaan media sosial bisa mengarahkan penggunanya pada depresi. Tanda yang diperlihatkan adalah mood yang selalu kurang baik dan merasa tak berguna.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.