Sukses

Fakta Ilmiah tentang 10 Bahan Kosmetik Paling Kontroversial

Simak di sini fakta ilmiah tentang beberapa bahan kosmetik paling kontroversial di bawah ini. Penasaran?

Liputan6.com, Jakarta Anda mungkin pernah mendengar tentang bahan-bahan alami dalam kosmetik belum tentu baik, ya? Faktanya, Administrasi Makanan dan Obat-Obatan di Amerika Serikat mengatur bahan-bahan yang terkandung dalam makanan dan obat-obatan setelah dipasarkan, bukannya sebelum.

Jika Anda merupakan salah satu pencinta dunia kecantikan, mungkin bahan-bahan yang terkandung dalam kosmetik juga merupakan salah satu aspek penting sebelum membeli dan menggunakan kosmetik. Dilansir dari self.com, Rabu (30/5/2018), berikut ini adalah fakta ilmiah tentang beberapa bahan kosmetik yang paling kontroversial. Penasaran?

1. Aluminium

Aluminium sering digunakan dalam antiperspirant, deodoran, lipstik, dan riasan mata, akar dari kanker dan neurologis. Beberapa penelitian awal menemukan hubungan antara aluminium dan kanker payudara, yang menyebabkan beberapa penelitian lain meluas.

Namun, tidak ada bukti bahwa aluminium bersifat karsinogenik. Laporan menyimpulkan bahwa penggunaan senyawa aluminium saat ini dalam kosmetik masih aman.

2. Formaldehida

Formaldehida merupakan bahan yang biasanya digunakan dalam produk pengawet untuk mencegah kontaminasi bakteri. Namun ternyata, tubuh manusia juga menciptakan formaldehida saat mensintesis asam amino dan obat-obatan metabolisme.

Formaldehida hanya akan menyebabkan kanker jika terhirup dalam jumlah besar untuk jangka waktu yang lama. Lebih mengkhawatirkan bagi pekerja salon yang sedang hamil dan mengerjakan mani-pedi setiap hari, karena formaldehida juga terkandung dalam cat kuku.

Beberapa produk memang memiliki tingkat formaldehida yang bermasalah, tapi bukan produk perawatan diri. Beberapa di antaranya adalah rokok, kendaraan bermotor, dan barang-barang rumah tangga.

3. Wewangian

Sangat sulit menemukan produk perawatan pribadi yang tidak mengandung wewangian. Wewangian biasanya terdiri dari puluhan hingga ratusan bahan kimia yang berbeda.

Wewangian dalam kosmetik adalah sumber umum dari iritasi dan reaksi alergi. Jika Anda menghindari kosmetik tanpa wewangian, jangan bergantung pada label. Cek terlebih dahulu dalam daftarnya.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Fakta ilmiah tentang bahan kosmetik paling kontroversial

4. Timbal

Timbal adalah satu-satunya bahan dalam kosmetik yang harus melalui persetujuan dari FDA. Timbal adalah neurotoxin yang anorganik.

Sedangkan timbal inorganik sebenarnya jauh lebih tidak berbahaya. Timbal ditemukan dalam beberapa produk kosmetik, seperti lipstik, eyeshadow, dan blush.

Ada alasan khawatir terhadap efek timbal jika Anda menggunakan kosmetik berbahan timbal dalam jangka panjang. Jenis kosmetik yang harus dihindari dengan bahan kandungan timbal adalah riasan mata, karena dapat menyebabkan anemia, kejang, kerusakan otak, kerusakan ginjal, koma, bahkan kematian pada anak-anak.

5. Mineral dan Petroleum

Mineral digunakan dalam beberapa produk lotion untuk menjaga kelembapan kulit. Mineral yang digunakan pada kosmetik sangat halus dan tidak berbahaya.

Beberapa ahli justru menyarankan untuk menggunakan mineral dan petroleum untuk ruam popok bayi. Sudah pernah coba kosmetik dengan dua bahan ini?

6. Paraben

Paraben adalah senyawa organik yang digunakan sebagai pengawet produk, seperti sampo, kondisioner, kosmetik, dan pelembap. Faktanya, paraben ditambahkan ke dalam produk kosmetik untuk membuatnya lebih aman dan mencegah kontaminasi bakteri atau jamur yang bisa menyebabkan infeksi.

3 dari 3 halaman

Fakta ilmiah tentang bahan kosmetik paling kontroversial

7. Phthalates

Phthalates biasanya terdapat pada berbagai macam produk mainan anak-anak, makanan, peralatan medis, sampai kosmetik. Phthalates digunakan sebagai wewangian, seperti lotion dan sampo.

Phthalates tertentu memang memiliki bahaya kesehatan, misalnya adalah karsinogen yang dapat mengganggu sistem reproduksi, tetapi ini tidak digunakan untuk kosmetik. Menurut data, penggunaan Phthalates telah menurun secara signifikan.

Beberapa jenis Phthalates yang sangat mungkin Anda temui adalah diethyl phthalate untuk melarutkan dan memperbaiki wangi, serta dibutil phthalate, bahan yang terdapat dalam beberapa produk cat kuku. Keduanya tidak diklasifikasikan sebagai karsinogen.

8. Sulfat

Sulfat adalah bahan yang bisa membersihkan, sangat sering terdapat dalam produk pembersih rumah tangga. Sulfat juga merupakan bahan yang menyebabkan busa dalam produk sabun dan mengupas kotoran, serta menarik minyak dan air.

Masalahnya adalah sulfat dalam sabun dan sampo dapat melepaskan terlalu banyak minyak alami dan protein kulit, justru dapat mengeringkannya. Sebaiknya Anda menggunakan produk bebas sulfat.

9. Talek

Talek adalah mineral yang sering ditemukan di dekat tambang asbes dan bersifat karsinogenik. Penggunaan bahan ini dalam jangka panjang dapat menimbulkan risiko kanker.

10. Triclosan

Triclosan awalnya dikembangkan sebagai pestisida, agen antibakteri dan antijamur. Faktanya, aman atau tidaknya menggunakan bahan Triclosan dalam kosmetik tergantung pada berapa banyak dan seberapa sering Anda menggunakannya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.