Sukses

Wanita Lansia Israel Dipukuli hingga Tewas, Pelaku Diburu Polisi

Seorang wanita Israel berusia 84 tahun dipukuli sampai tewas di Israel tengah pada Selasa (20/9), dalam sebuah kasus yang menurut polisi sebagai "serangan teror."

Liputan6.com, Holon - Seorang wanita Israel berusia 84 tahun dipukuli sampai tewas di Israel tengah pada Selasa (20/9), dalam sebuah kasus yang menurut polisi sebagai "serangan teror."

Serangan itu terjadi pada sore hari di Holon, pinggiran selatan Tel Aviv, lapor surat kabar berbahasa Ibrani Haaretz, demikian dikutip dari laman Xinhua, Rabu (21/9/2022).

Rekaman video pengawasan menunjukkan seorang pria mendekati wanita itu dari belakang dan memukulnya dengan sebuah benda, menurut laporan tersebut.

Wanita lansia itu dinyatakan meninggal oleh layanan medis darurat negara itu. Dia ditemukan dengan luka di wajahnya, kata layanan medis dalam sebuah pernyataan.

"Kami mengejar serangan serius tersebut," kata Kepala Polisi Kobi Shabtai kepada wartawan di tempat kejadian setelah enam jam penyelidikan.

"Saat ini tampaknya sebagai serangan teror," katanya, menambahkan bahwa polisi saat ini sedang mencari penyerang."

Media milik pemerintah Israel mengidentifikasi tersangka sebagai pria berusia 28 tahun dari kota Qalqilya di Tepi Barat utara yang bekerja di sebuah lokasi konstruksi di Holon, dekat lokasi serangan.

Korban tinggal beberapa meter dari TKP dan sedang dalam perjalanan pulang ketika tersangka menyerangnya.

Serangan itu terjadi di tengah meningkatnya bentrokan antara pasukan Israel dan warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Remaja Palestina Tewas Ditembak Tentara Israel

Sebelumnya, militer Israel mengatakan bahwa pasukannya melakukan operasi di Desa Kafr Dan Tepi Barat, kampung halaman dua pria bersenjata Palestina yang melakukan serangan mematikan di sepanjang penghalang keamanan Tepi Barat sehari sebelumnya.

Selama operasi semalam, pasukan bentrok dengan warga bersenjata Palestina.

Kementerian kesehatan Otoritas Palestina mengatakan seorang warga Palestina berusia 17 tahun, Oday Salah, tewas akibat tembakan Israel.

Pasukan Pertahanan Israel tidak segera mengomentari laporan Palestina, demikian dikutip dari laman Times of Israel, Kamis (15/9/2022).

Para tentara memetakan rumah Ahmed Abed dan Abdul Rahman Abed di desa Jenin, yang menembak dan membunuh Mayor Bar Falah (30) wakil komandan unit pengintai elit Nahal.

Israel secara terus menerus menghancurkan rumah-rumah warga Palestina yang dituduh melakukan serangan teror mematikan sebagai bentuk sebuah kebijakan.

Kemanjuran kebijakan tersebut telah diperdebatkan dengan hangat bahkan di dalam lembaga keamanan Israel, sementara para aktivis hak asasi manusia mengecam praktik tersebut sebagai hukuman kolektif yang tidak adil.

Menurut IDF, sebelum fajar pada Rabu kemarin, tentara yang mengoperasikan kamera pengintai melihat dua tersangka zona antara Tepi Barat dan Israel. Pasukan, termasuk Falah dan timnya, dikirim untuk melakukan penyelidikan terhadap pasangan tersebut dan memulai prosedur penangkapan, yang berujung pada baku tembak.

Militer menduga keduanya berencana menyergap pasukan yang ditempatkan di pos terdekat.

3 dari 4 halaman

Penutup Sejumlah Wilayah

Setelah penembakan mematikan itu dilakukan, Menteri Pertahanan Benny Gantz memerintahkan penutupan pos pemeriksaan Jalamah dan Salem, serta menghentikan izin masuk ke Israel bagi penduduk Kafr Dan, sampai pemberitahuan lebih lanjut.

Ketegangan telah meningkat di wilayah itu dalam beberapa pekan terakhir karena pasukan Israel telah meningkatkan serangan, penangkapan dan upaya kontra-teror lainnya yang menurut warga Palestina mengobarkan kemarahan.

Pasukan Israel telah berulang kali mendapat tembakan selama serangan malam di Tepi Barat. Militer melancarkan operasi setelah serangkaian serangan mematikan yang menewaskan 19 orang antara pertengahan Maret dan awal Mei.

Kafr Dan terletak dekat dengan Jenin, tempat sejumlah serangan di awal tahun berasal dan tempat IDF memusatkan sebagian besar kampanye anti-terornya.

Setidaknya 98 warga Palestina telah dibunuh oleh pasukan Israel sepanjang tahun ini, menurut penghitungan dari kementerian kesehatan Palestina, termasuk 34 di daerah Jenin saja.

Lebih dari 2.000 tersangka telah ditahan sejak awal tahun, menurut badan keamanan Shin Bet.

4 dari 4 halaman

Palestina Desak PBB Hentikan Aksi Militer Israel di Yerusalem Timur

Palestina mendesak Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk menghentikan aksi militer Israel terhadap warga Palestina di Yerusalem Timur. Permintaan itu disampaikan utusan Palestina untuk PBB Riyad Mansour melalui memo resmi.

Mansour mengatakan kepada stasiun radio "Voice of Palestine" bahwa memo yang dikirim kepada Dewan Keamanan PBB, Sekjen PBB dan Presiden Majelis Umum PBB "untuk mencegah pelanggaran Israel di kota tersebut," yakni tindakan dan langkah yang baru saja dilakukan Israel terhadap Palestina selama bulan suci Ramadhan di Masjid Al-Aqsa dan Gerbang Damaskus di Yerusalem Timur.

Mansour menambahkan bahwa kejadian baru-baru ini di wilayah Palestina "akan dipaparkan secara detail selama sidang terbuka Dewan Keamanan yang membahas situasi " di Palestina pada 25 April.

Ia mengatakan bahwa misi Palestina akan menuntut dewan untuk mengemban tanggung jawab mereka "sekaligus menghentikan praktek ilegal otoritas Israel di Yerusalem Timur."

Pada Selasa malam pemuda Palestina dan polisi Israel terlibat bentrok di Yerusalem untuk hari keempat berturut-turut. Selain itu, enam warga Palestina juga ditangkap di dekat Gerbang Damaskus, menurut saksi mata, seperti dikutip dari Xinhua, Jumat (8/4/2022).

Dalam perang Timur Tengah Juni 1967, Israel menduduki Tepi Barat, Jalur Gaza dan Yerusalem Timur yang kemudian menguasai wilayah itu. Ketiga wilayah itu diklaim oleh Palestina.

Rakyat Palestina telah berupaya untuk mendirikan sebuah negara Palestina berdasarkan perbatasan 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.