Sukses

Kemunculan Virus Marburg Mirip Ebola, WHO Ingatkan Hal Ini

Juru bicara WHO Fadela Chaib mengatakan kasus yang dilaporkan hari Senin itu (9/8) merupakan yang pertama terjadi di Afrika Barat.

Liputan6.com, Conakry - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) hari Selasa (10/8) mengatakan sedikitnya empat orang melakukan kontak dengan seorang laki-laki yang meninggal karena virus Marburg – suatu virus yang mirip Ebola – di Guinea, ketika sejumlah staf WHO dikirim ke negara di Afrika Barat itu untuk membantu pihak berwenang menghentikan wabah itu.

Juru bicara WHO Fadela Chaib mengatakan kasus yang dilaporkan hari Senin itu (9/8) merupakan yang pertama terjadi di Afrika Barat, kawasan yang pernah diselimuti wabah Ebola yang mengerikan antara tahun 2014-2016 dan menewaskan sedikitnya 11.325 orang.

Chaib mengatakan pihak berwenang sedang berupaya melacak kontak keempat laki-laki yang sebelumnya mengunjungi fasilitas kesehatan itu sebelum laki-laki itu meninggal dunia, demikian dikutip dari laman VOA Indonesia, Kamis (12/8/2021).

"Sedikitnya empat orang yang telah melakukan kontak belum memiliki gejala apapun. Mereka belum menunjukkan penyakit ini," ujarnya.

Chaib mengatakan 10 staf WHO sedang melakukan pelacakan kontak di Guinea.

Virus Marburg berasal dari kelompok virus yang sama dengan Ebola, yang sebelumnya telah melanda sebagian Afrika, antara lain Angola, Kongo, Kenya, Afrika Selatan dan Uganda.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Gejala-Gejala Ebola

Gejala-gejala Marburg adalah demam tinggi dan nyeri otot, dan sebagian pasien kemudian mengalami pendarahan lewat bagian-bagian tubuh yang terbuka, seperti mata dan telinga.

Belum ada obat-obatan atau vaksin yang disetujui untuk virus Marburg, tetapi rehidrasi dan layanan pendukung lain dapat meningkatkan peluang pasien untuk bertahan hidup.

Dari wabah sebelumnya diketahui tingkat kematian akibat Marburg mencapai 88%, tetapi WHO mengatakan angka itu bervariasi, tergantung varian dan bagaimana mengatasi kasus itu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.