Sukses

Dilaporkan Terancam Kelaparan, Warga Korut Diminta Makan Kura-Kura oleh Pemerintah

Pemerintah Korea Utara mengatakan bahwa untuk mengatasi kelaparan, rakyatnya diminta memakan kura-kura.

Liputan6.com, Pyongyang - Korea Utara dilaporkan terancam kelaparan sejak menempatkan pembatasan berat di perbatasannya saat negara itu mulai menyadari dampak sebenarnya dari pandemi Virus Corona COVID-19.

Hal ini telah membuat jutaan warga Korea Utara semakin dekat ke ambang kemiskinan lantaran mereka telah berada di garis bawah selama beberapa tahun terakhir akibat salah urus pemerintah dan hukuman sanksi dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Demikian seperti mengutip laman Express, Kamis (23/7/2020).

Perdagangan di seluruh Korea Utara telah menjadi target utama karena dorongan berkelanjutan Kim untuk penggunaan senjata nuklir.

Tetapi dalam upaya untuk membantu warga yang kelaparan namun terkesan mengerikan, situs web pemerintah menyarankan orang untuk makan terrapin, spesies penyu yang hidup di air tawar atau payau.

Situs web itu mengatakan: "Sejak dulu, terrapin telah digunakan dalam membuat masakan karena rasanya yang enak dan komponen nutrisi yang berlimpah."

"Hewan ini memiliki berbagai komponen nutrisi penting termasuk protein, asam amino esensial dan vitamin yang berkhasiat untuk menyembuhkan hepatitis, hipertensi dan penyakit lainnya."

"Darah, karapas, dan tulangnya banyak digunakan sebagai bahan obat Koryo," sambung pernyataan itu. 

"Secara khusus, darahnya berkhasiat untuk diabetes dan anak-anak yang lemah."

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Saran Pemerintah

Pemerintah juga menyarankan jutaan warga negaranya untuk berburu burung dalam upaya untuk melewati krisis saat ini. 

Bahkan, mereka juga merekomendasikan orang untuk minum teh pelangsing khusus yang seharusnya membuat orang itu merasa kenyang seolah-olah mereka sudah makan besar. 

Meskipun awalnya muncul penolakan terhadap pandemi Virus Corona baru, Korea Utara sekarang merasakan dampak yang menghancurkan dari krisis tersebut. 

Masalah yang terjadi saat ini terkait dengan apa yang terjadi pada 2016 lalu, ketika sanksi PBB diberlakukan untuk memblokir hampir semua rute perdagangannya, kecuali bagi mereka yang memiliki akses ke China.

Krisis di Korea Utara telah memburuk dari sebelum pandemi Virus Corona baru, lantaran perdagangan China menyumbang hampir semua bisnis global dengan negara itu.

Tetapi pada bulan Maret dan April, perdagangan antara kedua negara anjlok hingga 90 persen setelah perbatasan ditutup untuk mengekang penyebaran virus corona baru. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.