Sukses

Binance Australia Hentikan Transfer Bank Dolar Australia

Binance selaku saingan Crypto.com juga menghadapi krisis perbankan, dengan fungsionalitas deposit USD dalam risiko setelah keruntuhan Silvergate Bank.

Liputan6.com, Jakarta Binance Australia mengungkapkan tidak akan lagi memfasilitasi transfer bank Dolar Australia menggunakan PayID. Hal itu diungkapkan pada Kamis.

Melansir Coindesk, Kamis (18/5/2023), dalam sebuah cuitan di Twitter, Binance Australia menyalahkan penyedia layanan pembayaran pihak ketiganya dan mengatakan sedang mencari alternatif.

Pengguna yang berbasis di Australia masih dapat membeli dan menjual kripto menggunakan kartu kredit atau debit mereka, dan Binance mengatakan pasar P2P terus beroperasi seperti biasa.

Ini terjadi karena pertukaran kripto terus merasa sulit untuk mempertahankan fiat on-ramp (“on-ramp” mengacu pada kemampuan untuk menukar uang fiat dengan kripto).

Binance selaku saingan Crypto.com juga menghadapi krisis perbankan, dengan fungsionalitas deposit USD dalam risiko setelah keruntuhan Silvergate Bank, keluarnya Metropolitan Commercial Bank dari kripto (dalam pengajuan baru-baru ini, bank mengatakan hampir selesai keluar dari pasar kripto), dan pembekuan akun Euro Transactive Systems mitra sebelumnya yang mengancam likuiditas bursa.

Bagi banyak pelanggan Crypto.com, setoran melalui kartu debit atau kredit merupakan pipeline yang mahal untuk pertukaran, tetapi itu adalah satu-satunya cara yang bisa dilakukan agar mereka dapat bertransaksi.

Sementara itu, Komisi Sekuritas dan Investasi Australia (ASIC) sedang meninjau bisnis derivatif Binance Australia setelah pertukaran kripto secara keliru mengklasifikasikan 500 pengguna sebagai "investor wholesale," yang menyebabkan penutupan posisi derivatif mereka, yang dilarang oleh peraturan lokal untuk pedagang eceran.

Binance telah menjanjikan kompensasi penuh kepada pengguna yang terkena dampak. Binance Coin (BNB) tidak terpengaruh oleh berita dan diperdagangkan datar.

 
 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Binance Hengkang dari Kanada Setelah Regulasi Makin Ketat

Pertukaran crypto Binance mengumumkan akan menghentikan operasinya di Kanada. Hal itu mempertimbangkan regulasi negara setempat yang disebut kian menantang, meski perusahaan memiliki harapan besar untuk industri blockchain Kanada lainnya.

“Regulasi baru terkait stablecoin dan batas investor yang diberikan untuk pertukaran crypto membuat pasar Kanada tidak lagi dapat dipertahankan untuk Binance saat ini,” ungkap Binance, dikutip dari CoinDesk, Minggu (14/5/2023).

Pada Februari lalu, Administrator Sekuritas Kanada (Canadian Securities Administrators/CSA) mengungkapkan aturan baru yang melarang platform perdagangan aset kripto di negara tersebut untuk mengizinkan pelanggan membeli atau menyimpan stablecoin tanpa persetujuan sebelumnya dari CSA.

Untuk memperoleh persetujuan, platform perdagangan crypto diharuskan menjalani pemeriksaan uji tuntas CSA hingga dinyatakan lolos. Binance menambahkan mereka tidak setuju dengan peraturan baru tersebut tetapi masih berharap dapat bekerja sama dengan regulator Kanada untuk lebih mengembangkan kerangka peraturan seputar cryptocurrency.

Di sisi lain, salah satu pendiri dan CEO Binance Changpeng Zhao (CZ) adalah warga negara Kanada. Sehingga keluarnya Binance dari Kanada dinilai sebagai hal yang sentimental.

Selama setahun terakhir, Binance telah menerima pengawasan yang lebih ketat dari regulator Amerika Utara, dan tampaknya mengurangi operasi di wilayah tersebut. Awal tahun ini, Binance mengatakan sedang mempertimbangkan untuk memutuskan hubungan dengan mitra bisnis AS.

 

3 dari 3 halaman

Platform Binance Bilang Mau Tambah Dukungan buat NFT Bitcoin

Sebelumnya, platform Non Fungible Token (NFT) milik bursa kripto Binance mengatakan pada Selasa, 9 Mei 2023 pihaknya berencana untuk menambahkan dukungan untuk Ordinals, atau Bitcoin NFT pada Mei, meskipun tanggal pastinya tidak diumumkan.

Binance NFT, yang sudah mendukung NFT di Ethereum, Polygon, dan Rantai BNB aslinya, berencana untuk memperluas penawarannya dengan memungkinkan pedagang membeli Ordinal di jaringan Bitcoin.

Kolektor dapat segera membeli dan menjual prasasti, atau NFT yang dibuat di jaringan Bitcoin, memperluas jangkauan ekosistem Ordinals yang baru lahir. 

Selain itu, untuk membantu pengguna masuk ke NFT Bitcoin, Binance akan mengizinkan pedagang untuk membeli NFT berbasis Bitcoin dengan akun Binance mereka, menyederhanakan proses bagi pengguna.

Alih-alih harus menyiapkan dompet Bitcoin yang kompatibel dengan taproot untuk membeli Ordinal, karena kolektor ingin mencetak TwelveFold Ordinals raksasa NFT Yuga Labs, Binance bertujuan untuk membuat prosesnya sederhana dan aman bagi pembeli baru untuk memasuki pasar yang sedang berkembang.

Kepala Produk Binance, Mayur Kamat mengatakan dalam siaran pers dia melihat Bitcoin sebagai "pilihan terluas" untuk kolektor NFT serta pasar yang berkembang untuk dimanfaatkan oleh bursa.

“Bitcoin adalah kripto original. Kami percaya semuanya baru saja dimulai di sini dan tidak sabar untuk melihat apa yang akan terjadi di masa depan di ruang ini,” kata Kamat, dikutip dari CoinDesk, Jumat (12/5/2023). 

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini