Top 3: Sejarah Ogoh-Ogoh dalam Peringatan Hari Raya Nyepi

Liputan6.com, Jakarta - Hari Raya Nyepi tahun ini akan jatuh pada tanggal 3 Maret 2022. Hari Raya Nyepi sendiri adalah Tahun Baru Hindu berdasarkan kalender Saka. Nyepi sendiri Berasal dari kata sunyi, senyap, dan tidak ada kegiatan. 

Hari Raya Nyepi sangat lekat dengan keberadaan ogoh-ogoh. Ogoh-ogoh adalah boneka raksasa yang merupakan manifestasi Bhutakala. Dalam ajaran Hindu Dharma, Bhutakala adalah kekuatan Bhu atau alam semesta dan Kala (waktu) yang tak terukur dan tak terbantahkan.

Dikutip dari laman resmi Pemerintah Kabupaten Buleleng, ogoh-ogoh sendiri diambil dari sebutan ogah-ogah dari bahasa Bali yang artinya sesuatu yang digoyang-goyangkan. 

Artikel tentang arti, sejarah, serta fungsi ogoh-ogoh dalam peringatan Hari Raya Nyepi menjadi yang terpopuler di kanal Citizen6-Liputan6.com. Disusul dengan artikel tentang ramalan cinta tiap zodiak di bulan Maret 2022, part 2.

Sementara itu artikel ketiga terpopuler tentang selamat Hari Raya Nyepi 2022, begini ucapan dan doa tokoh Indonesia.

Berikut Top 3 Citizen6:

1. Arti, Sejarah, Serta Fungsi Ogoh-Ogoh dalam Peringatan Hari Raya Nyepi

Sejarah tradisi ogoh-ogoh sendiri dimulai pada tahun 1983. Tahun tersebut merupakan bagian penting dalam sejarah ogoh-ogoh di Bali, pasalnya pada tahun itu mulai dibuat wujud-wujud bhuta kala berkenaan dengan ritual Nyepi di Bali.

Ketika itu ada keputusan presiden yang menyatakan Nyepi sebagai hari libur nasional. Semenjak itu masyarakat mulai membuat perwujudan onggokan yang kemudian disebut ogoh-ogoh, di beberapa tempat di Denpasar. Budaya baru ini semakin menyebar ketika ogoh-ogoh diikutkan dalam Pesta Kesenian Bali ke XII.

Selengkapnya...