Sukses

Kaleidoskop 2020: Hoaks Pernyataan Jokowi soal Kapal China di Natuna hingga Jutaan Rokok Terinfeksi Covid-19

Sejak awal 2020, hoaks semakin banyak bertebaran di ruang digital, terlebih sejak awal pandemi virus corona covid-19 di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Penyebaran hoaks di Indonesia pada tahun 2020 lumayan deras. Informasi-informasi palsu semakin banyak bertebaran di ruang digital, terlebih sejak awal pandemi virus corona covid-19 di Indonesia.

Bahkan, setiap minggunya, ada banyak hokas yang kerap meresahkan masyarakat. Salah satu di antaranya adalah hoaks tentang kasus virus corona covid-19 yang saat ini masih menjadi momok untuk masyarakat Indonesia.

Berikut ini, Cek Fakta Liputan6.com bakal merangkum beberapa hoaks yang meresahkan masyarakat dalam empat bulan pertama di tahun 2020.

1. Klaim Jokowi Sebut Kapal China Masuk ke Natuna untuk Mengejar Ikan yang Lari

Pada Januari 2020, netizen dihebohkan dengan pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut kapal China masuk ke perairan Natuna untuk mengejar ikan yang lari.

Sebuah artikel berjudul: "Setelah Dikomfirmasi, Jokowi Sebut China Hanya Mengejar Ikan yang Lari ke Indonesia Melalui Natuna, Jadi Bukan Mencuri", viral di Facebook. Artikel itu dimuat oleh www.operainff.blogspot.com dan berisi tentang kunjungan kerja Presiden Joko Widodo atau Jokowi ke Natuna.

Setelah dilakukan penelusuran, tak ada bukti yang mendukung klaim bahwa Jokowi menyebut, nelayan China bukan mencuri ikan, namun mengejar ikan yang lari ke perairan Indonesia. Selain situs www.operainff.blogspot.com, tak ada media lain yang mengabarkannya. Artinya, ini merupakan kabar hoaks atau informasi palsu.

Baca selengkapnya di sini.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

2. Klaim Bawang Putih Jadi Obat untuk Infeksi Virus Corona Wuhan

Di awal pandemi virus corona covid-19, ada klaim yang menyebut bawang putih menjadi obat paling mujarab di Wuhan, China untuk menyembuhkan penyakit ini.

Isi pesan-pesan tersebut mengenai manfaat bawang putih untuk pengobatan virus, termasuk virus corona.

"Dokter zong yi dia udh kena virus selama 8 hari. Jadi, bawang putih dikupas kulitnya , trs bawang putih ny di rebus selama 3 menit .( Airnya 7 gelas ) Yang kena virusnya sekali minum 2 kali . Pas hari kedua udh agak mendingan sakitnya, serta keluarkan dahak hitam dan sudah tidak demam lg. Pas bsk harinya sudah kembali normal (sudah sembuh)"

Dalam pesan lain, berbunyi: "Ini bawang putih yg besar ambil 8 biji, dikupas kulitnya ditaruh mangkok di tuang 7 gelas air mendidih selama 3 menit setelah itu di minum langsung 2 gelas ,ternyata pasien yg kena Virus Corona sembuh di hari kedua/setelah malam minum air bawang putih ini!!!!!"

Setelah dilakukan penelusuran kepada Dokter spesialis paru Faisal Yunus, virus corona covid-19 yang saat ini menyebar di dunia belum ada obatnya. Dia mengatakan, infeksi virus tergantung dari daya tahan tubuh seseorang.

Baca selengkapnya di sini.

 

3 dari 5 halaman

3. Klaim 500 Ustaz di Jabar akan Disuntik Virus Covid-19

Kabar tentang 500 ustaz di Jawa Barat akan disuntik virus COVID-19 sampai mati beredar di media sosial. Kabar ini disebarkan akun Facebook Edis Abu Syahla pada 6 April 2020 lalu.

Akun Facebook Edis Abu Syahlah mengunggah narasi berisi imbauan agar seluruh ustaz di Jabar waspada dengan undangan rapid test.

Namun, kabar tentang 500 ustaz di Jawa Barat akan disuntik virus COVID-19 sampai mati ternyata tidak benar. Para ustaz, kiai, dan ulama di Jawa Barat masuk dalam kategori orang yang kerap bertemu dengan banyak orang. Rapid test kepada para kiai, ustaz, dan ulama dilakukan untuk mencegah penyebaran COVID-19.

Baca selengkapnya di sini.

 

4 dari 5 halaman

4. Klaim Jutaan Rokok Sampoerna Terpapar Covid-19 Beredar di Masyarakat

Beredar kabar jutaan rokok Sampoerna terpapar virus corona baru (COVID-19) beredar di masyarakat karena ada pekerja di pabriknya yang positif terinfeksi COVID-19.

Kabar tersebut diunggah akun Facebook Hansen Latuconsina, pada 30 April 2020. Disebutkan dalam akun tersebut, semua rokok yang berada di pabrik Sampoerna sudah terinfeksi penyakit ini.

Klaim jutaan rokok Sampoerna terpapar COVID-19 beredar di masyarkat tidak terbukti. Ketika itu Sampoerna telah melakukan karantina produk selama lima hari sebelum akhirnya didistribusikan untuk mencegah penyebaran COVID-19.

Artikel yang dicantumkan pada klaim juga tidak menyebutkan jutaan rokok Sampoerna terpapar COVID-19 beredar di masyarakat.

Baca selengkapnya di sini.

 

5 dari 5 halaman

Tentang Cek Fakta

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.