Sukses

Sambut Ramadan 2024, Harga Emas Antam Hari Ini Dibandrol Rp 1.208.000 per Gram

Harga emas yang dijual oleh PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) tak berubah pada perdagangan Senin (11/3/2024). Harga emas Antam hari ini dibandrol Rp 1.208.000 per gram.

Liputan6.com, Jakarta Harga emas yang dijual oleh PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) tak berubah pada perdagangan Senin (11/3/2024). Harga emas Antam hari ini dibandrol Rp 1.208.000 per gram.

Sedangkan untuk harga emas Antam untuk pembelian kembali atau buyback juga tak berubah di Rp 1.101.000 per gram. Harga buyback ini adalah jika Anda ingin menjual emas, Antam akan membelinya di harga Rp 1.101.000 per gram.

Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Anda dapat memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen) jika menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

Harga emas Antam hari ini belum termasuk PPh 22 sebesar 0,9 persen. Hingga pukul 08.53 WIB, harga emas Antam sebagian besar masih ada.

Rincian Harga Emas Antam

Berikut rincian harga emas Antam hari ini jelang Ramadan 2024, melansir laman logammulia.com:

  • Harga emas Antam 0,5 gram:Rp 654.000
  • Harga emas Antam 1 gram: Rp 1.208.000
  • Harga emas Antam 2 gram: Rp 2.356.000
  • Harga emas Antam 3 gram: Rp 3.509.000
  • Harga emas Antam 5 gram: Rp 5.815.000
  • Harga emas Antam 10 gram: Rp 11.575.000
  • Harga emas Antam 25 gram: Rp 28.812.000
  • Harga emas Antam 50 gram : Rp 57.545.000
  • Harga emas Antam 100 gram: Rp 115.012.000
  • Harga emas Antam 250 gram: Rp 287.265.000
  • Harga emas Antam 500 gram: Rp 574.320.000
  • Harga emas Antam 1.000 gram: Rp 1.148.600.000.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Prediksi Harga Emas Minggu Ini, Bakal Pecah Rekor Lagi?

Setelah mencapai titik tertinggi sepanjang masa pada Jumat lalu untuk penutupan mingguan, harga emas kembali menguat di posisi terakhirnya pada minggu lalu.

Harga emas dunia mencapai beberapa titik tertinggi sepanjang masa baik di pasar spot maupun pasar berjangka.

Emas spot memulai perdagangan minggu ini di atas USD 2,080 per ounce, dan tidak pernah mencapai level tersebut lagi karena melonjak di atas USD 2,119 pada hari Senin, USD 2,135 pada hari Selasa, USD 2,150 pada hari Rabu, dan USD 2,162 pada hari Kamis, sebelum menetapkan batas tertinggi baru di USD 2,195.23 tak lama setelah tengah hari EST pada hari Jumat.

Survei Emas Mingguan Kitco News yang terbaru menunjukkan sentimen bullish pada minggu ini telah sepenuhnya terjadi di Wall Street dan saham utama, dengan sebagian besar dari mereka yang disurvei di kedua kubu melihat emas menguat atau mengalami tren sideways pada minggu ini.

Mark Leibovit, penerbit VR Metals/Resource Letter, merangkum posisinya mengenai prospek logam mulia dalam empat huruf: “BULL.”

“Sideways,” kata Christopher Vecchio, Kepala Futures & Forex di Tastylive.com. “Beli saja saat harga turun hingga tren berubah, dan tidak ada indikasi bahwa tren emas akan berubah dalam waktu dekat.”

“Naik,” prediksi Adrian Day, Presiden Adrian Day Asset Management. “Emas akan mengalami jeda, namun momentumnya adalah emas dan pembeli baru – selain bank sentral – akhirnya memasuki pasar. Dengan kurangnya eksposur yang signifikan di antara sebagian besar investor di negara-negara barat, baik ritel maupun institusional, langkah ini bisa saja mempunyai dampak.”

Ole Hansen, kepala strategi komoditas di Saxo Bank, adalah salah satu dari sedikit suara bearish di kalangan analis minggu lalu. “Lebih rendah pada minggu ini karena logam sekarang sangat membutuhkan konsolidasi setelah reli jauh lebih cepat dari jadwal,” katanya.

China Borong Emas

Sean Lusk, salah satu direktur lindung nilai komersial di Walsh Trading, percaya bahwa semua tanda menunjukkan bahwa reli ini didorong oleh pembelian pemerintah.

“Tiongkok diam-diam mendukung pasar, menambah cadangan,” katanya.

“Banyak pembelian oleh bank sentral, tidak hanya oleh mereka, tapi oleh pihak lain untuk menopang mata uang mereka. Saya pikir itu masih berlangsung. Ada banyak ketidakpastian global di sini, menurut saya itu adalah bagian terbesarnya, karena ekuitas berada pada titik tertinggi sepanjang masa dan emas berada pada titik tertinggi sepanjang masa,” tambahnya.

“Anda masih mengalami ketegangan geopolitik, namun kita sudah mengalami ketegangan geopolitik selama bertahun-tahun,” tambahnya.

“Konflik Ukraina-Rusia yang dimulai pada tahun '22, tentu saja serangan terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober, penutupan jalur laut penting, serangan terhadap kapal-kapal pelayaran di Laut Merah, di bagian penting dunia, dan Anda tidak bisa mendapatkan minyak mentah di tahun 80an untuk periode berkelanjutan apa pun. Ini hanya menunjukkan kepada Anda di mana perdagangan atau investasi ingin dilakukan,” lanjutnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini