Sukses

Ternyata Alumni Peserta Kartu Prakerja Bisa Dapat KUR Berbunga 3 Persen

Pemerintah mengupayakan maksimal bunga KUR bagi alumni kartu prakerja ini hanya 3 persen.

Liputan6.com, Jakarta Selain mendapatkan pelatihan, peserta kartu prakerja bisa mendapatkan keuntungan lain. Alumni Program Kartu Prakerja berpeluang mendapatkan manfaat KUR atau Kredit Usaha Rakyat.

Pemerintah mengupayakan maksimal bunga KUR bagi alumni kartu prakerja ini hanya 3 persen. Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan jika kunci kesuksesan Program Kartu Prakerja bukan hanya pada penyelenggara atau seberapa besar dana yang digelontorkan oleh Pemerintah.

Tetapi juga pada perubahan positif khususnya dari segi skill yang dimiliki oleh para penerima Kartu Prakerja. Kebijakan-kebijakan yang diterapkan Pemerintah diharapkan dapat maksimal memberikan dampak baik kepada masyarakat.

"Alumni Program Kartu Prakerja juga berkesempatan mendapatkan manfaat Kredit Usaha Rakyat yang saat ini Pemerintah mengupayakan dengan maksimal hingga bunganya hanya 3 persen. Manfaatkan kesempatan ini. Kembangkan bisnis hingga memiliki dampak maksimal pada roda perekonomian nasional,” jelas dia, Jumat (4/6/2021).

Sebagai motor penggerak pembiayaan yang utama untuk UMKM, Plafon Kredit Usaha Rakyat (KUR) tahun 2021 ditingkatkan dari Rp 253 triliun menjadi Rp 285  triliun.

Peningkatan plafon KUR merupakan respon atas antusiasme yang tinggi dari para pelaku usaha UMKM akan kehadiran KUR dengan suku bunga rendah.

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Iskandar Simorangkir mengatakan sejauh ini Pemerintah telah menyiapkan berbagai jenis KUR, antara lain KUR Super Mikro, KUR Mikro, KUR Kecil, KUR Khusus dan KUR TKI.

Penyaluran KUR selama tahun 2021 terbagi atas KUR Super Mikro (4,71 persen), KUR Mikro (61,60 persen), KUR Kecil (33,67 persen), dan KUR Penempatan TKI (0,03 persen).

Realisasi KUR pada Januari 2021 s.d. 2 Juni 2021 sebesar Rp103,19 T atau 40,79% dari target tahun 2021 sebesar Rp253 T yang diberikan kepada 2,81 juta debitur sehingga total outstanding KUR sejak Agustus 2015 sebesar Rp259,05 T dengan tingkat Non Performing Loan (NPL) sebesar 0,71%.

“Secara nasional realisasi penyaluran KUR alumni Kartu Prakerja per Triwulan I Tahun 2021 yang dilakukan oleh BRI dan BNI mencapai 2.242 debitur dengan total realisasi sebesar Rp65,9 M,” kata Iskandar.

 

 

Saksikan Video Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Target Rasio Kewirausahaan

Pemerintah menargetkan rasio kewirausahaan nasional mencapai 3,9 persen dan pertumbuhan wirausaha baru sebesar 4 persen pada tahun 2024.

Hal ini menjadi penting untuk terus didorong karena kewirausahaan berperan menciptakan lapangan pekerjaan dan secara otomatis dapat membantu pemulihan ekonomi nasional.

Upaya peningkatan jumlah wirausaha ini juga diiringi oleh Program Kartu Prakerja yang merupakan inisiasi Pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

“Saya ucapkan terima kasih kepada alumni Kartu Prakerja yang telah menerapkan ilmunya untuk berwirausaha sehingga membantu Pemerintah menciptakan lapangan pekerjaan di masa pandemi seperti ini,” kata dia,

Data hasil survei independen menyebutkan bahwa setelah mengikuti Program Kartu Prakerja terjadi peningkatan sebesar 13 persen dalam jumlah kelompok wirausaha.

Naiknya jumlah wirausahawan saat ini telah sesuai dengan sasaran Program Kartu Prakerja. Semakin banyak jumlah wirausahawan dan jumlah usaha yang berkembang maka akan terjadi penyerapan tenaga kerja.

Airlangga juga mengucapkan terima kasih kepada para alumni Program Kartu Prakerja yang telah memanfaatkan program Pemerintah untuk skilling, upskilling, dan reskilling.

Secara umum, hasil survei tersebut juga merilis data animo masyarakat yang sangat tinggi terhadap Program Kartu Prakerja. Tingginya minat itu diikuti juga dengan kepuasan terhadap pelayanan dan manfaat Kartu Prakerja.

Hasil survei persepsi penerima Program Kartu Prakerja juga menyatakan di samping memiliki tambahan keterampilan, program tersebut berfugsi sebagai jaring pengamanan sosial di tengah pandemi dan menurunkan tingkat pengangguran.

 

3 dari 3 halaman

Skill Gap

Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Digital, Ketenagakerjaan dan UMKM Rudy Salahuddin mengatakan Program Kartu Prakerja yang hampir dua tahun hadir untuk melengkapi mozaik program peningkatan kualitas SDM Indonesia terbuka bagi semua orang yang mendaftar dan memenuhi persyaratan.

Karena menurutnya skill gap merupakan persoalan yang dihadapi bukan hanya oleh pencari kerja tetapi juga pekerja dan pelaku wirausaha.

“Dari data yang saya peroleh, Jawa Barat adalah provinsi dengan jumlah penerima Kartu Prakerja terbanyak dan total penerima mencapai lebih dari 1 juta orang. Karena itulah dalam rangkaian talkshow dan dialog dengan para alumni dan penerima Kartu Prakerja tahun 2021 untuk pertama kalinya diadakan di Jawa Barat,” tutur Rudy.

Dalam rangka menghadapi bonus demografi, produktivitas tenaga kerja Indonesia harus terus ditingkatkan.

Untuk itu Program Kartu Prakerja diluncurkan oleh Pemerintah, agar dapat memberikan peluang dan harapan bagi seluruh masyarakat utamanya bagi anak-anak muda di Indonesia, agar mau berubah, mau bangkit, mau meningkatkan kemampuannya hingga menjadi SDM yang kompeten, produktivitas tinggi dan berdaya saing.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.