Sukses

Vaksinasi Gotong Royong Bikin Erick Thohir Pede Ekonomi Kembali Normal di 2022

Pelaksanaan vaksinasi gotong royong sudah mendapat dukungan baik dari pemerintah, DPR dan perusahaan swasta.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir didampingi Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Rosan Roeslani melakukan peninjauan Sentra Vaksinasi Gotong Royong, Rabu (19/5/2021).

Erick berujar, sentra vaksinasi ini jadi bukti bahwa UMKM dan badan usaha swasta juga menjadi prioritas vaksinasi dan target kekebalan komunal bisa segera tercapai.

"Saya rasa UMKM adalah tulang punggung yang sangat penting buat NKRI, tidak mungkin negara kita tidak melibatkan UMKM dalam penegakan keseimbangan ekonomi yang berkelanjutan," ujar Erick.

Diharapkan, vaksinasi yang berkelanjutan ini khususnya untuk UMKM akan membantu menormalkan kembali kegiatan ekonomi secara bertahap.

Apalagi, pelaksanaan vaksinasi gotong royong sudah mendapat dukungan baik dari pemerintah, DPR dan perusahaan swasta.

"Dan kita optimis di tahun depan ekonomi kita akan kembali normal walaupun tentu kita masih sepakat, keadaan ini, tentu pasca pandemi ya tetap seperti ini, protokol kesehatan harus berjalan baik," tandasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Jokowi: Vaksin Gotong Royong Baru Tersedia 420 Ribu Dosis

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau pelaksanaan Vaksinasi Gotong Royong perdana untuk pekerja di PT Unilever, di Jababeka, Selasa (18/5/2021).

Dalam sambutannya, Jokowi mengaku proses mendapatkan vaksin Covid-19 untuk vaksinasi gotong royong tidaklah mudah. Hingga hari ini, vaksin yang tersedia untuk program vaksinasi gotong royong baru mencapai 420 ribu dosis.

"Mencari vaksin juga bukan barang mudah. Vaksin gotong royong, dari komitmen yang harusnya kita dapatkan kurang lebih 30 juta (dosis), sampai hari ini baru datang 420 ribu (dosis)," ujar Jokowi.

Lanjutnya, hal ini dikarenakan ratusan negara di dunia berebut untuk bisa mendapatkan vaksin dan segera mengakhiri pandemi di negaranya masing-masing.

"Jadi Bapak, Ibu dan Saudara-saudara, beruntung hari ini mendapatkan vaksin yang pertama karena memang membeli dan mencari vaksin itu jadi rebutan 215 negara," katanya.

Adapun, vaksinasi gotong royong hari ini juga dilaksanakan di 18 pabrik dan manufaktur. Diharapkan, vaksinasi untuk pekerja dapat mempercepat pencapaian kekebalan komunal sehingga aktivitas manufaktur dapat kembali seperti sediakala.

"Kita harap semuanya terlindungi dari penyebaran Covid-19, kita harapkan kawasan produksi, industri, pabrik dan perusahaan yang produktif akan bisa bekerja lebih produktif dan tidak terjadi penyebaran Covid-19," tuturnya. 

3 dari 3 halaman

Pengusaha Tidak Keberatan dengan Harga Vaksin Gotong Royong

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menetapkan harga vaksin Covid-19 produksi Sinopharm untuk program vaksinasi gotong royong. Vaksin Covid-19 ini akan dibeli oleh badan hukum atau badan usaha di Indonesia.

Telah ditetapkan bahwa harga pembelian vaksin sebesar Rp 321.660 per dosis. Sementara tarif maksimal pelayanan vaksinasi sebesar Rp 117.910.

Menanggapi hal ini, Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Hubungan Internasional, Shinta Widjaja Kamdani, mengatakan para pengusaha tidak keberatan dengan patokan harga tersebut. Puluhan ribu perusahaan sudah siap mengikuti vaksinasi gotong royong.

"Perusahaan yang berpartisipasi dalam vaksinasi gotong royong bisa menerima harga tersebut, dan Kadin siap untuk mendukung pelaksanaannya," kata Shinta kepada Liputan6.com pada Senin (17/5/2021).

Sampai saat ini, katanya, pendaftaran sudah dibuka hingga tahap ketiga. Jumlah perusahaan yang mendaftar telah mencapai 22.500.

Untuk program vaksinasinya sendiri, akan dilakukan secara bertahap mulai pekan ini. Namun, ia tidak merinci hari dimulainya vaksinasi tersebut. "Rencana peluncuran minggu ini secara bertahap," tuturnya. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.