Sukses

The Fed Bakal Bersabar Naikkan Suku Bunga pada 2019

Pimpinan The Fed Jerome Powell menekankan kalau pihaknya fleksibel dan sabar untuk mengubah kebijakan termasuk suku bunga.

Liputan6.com, Washington - Pimpinan the Federal Reserve (the Fed) atau bank sentral Amerika Serikat (AS) Jerome Powell menekankan lagi kalau pihaknya fleksibel dan sabar untuk mengubah kebijakan jika prospek ekonomi memburuk.

"Kami menunggu dan melihat," ujar Powell dalam diskusi di acara makan sing Economic Club of Washington seperti dikutip dari laman Marketwatch, Jumat (11/1/2019).

Saat ditanya mengenai proyeksi the Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga pada 2019, Powell menuturkan, lebih banyak kenaikan suku bunga bukan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya dan perkiraan kenaikan suku bunga sebanyak dua kali tergantung dari prospek yang sangat kuat pada 2019.

Komentar Powell tersebut juga seiring dengan pernyataan pejabat the Federal Reserve lainnya dan risalah pertemuan Desember mengenai sinyal kenaikan suku bunga.

Powell menuturkan, the Federal Reserve bisa bersabar karena inflasi rendah dan terkendali.

Di sisi lain, Powell menambahkan, aset the Federal Reserve (the Fed) yang stabil dan lambat dimiliki akan hasilkan neraca jauh lebih kecil.

Sejumlah analis menilai, neraca keuangan the Federal Reserve yang kecil dapat ganggu pasar keuangan dan ingin bank sentral akhiri program neraca keuangan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sinyal The Fed Tak Buru-Buru Naikkan Suku Bunga pada 2019

Sebelumnya pada risalah hasil pertemuan Desember 2018, the Federal Reserve memberi sinyal kalau tidak akan bergerak cepat untuk menaikkan suku bunga pada 2019. Demikian mengutip laman CNN Money.

The Federal Reserve telah menaikkan suku bunga sebanyak empat kali pada 2018. Adapun pada pertemuan Desember itu, pejabat the Federal Reserve juga ada yang khawatir terhadap tanda-tanda melemahnya ekonomi global.

Beberapa peserta the Federal Open Market Committee (FOMC) mencatat kalau penting bagi the Federal Reserve untuk menentukan bagaimana risiko terhadap ekonomi dan sejauh mana mempengaruhi perekonomian.

Sejumlah peserta pada pertemuan Desember lebih memilih mempertahankan suku bunga tetap tanpa ada tanda-tanda inflasi naik. Ini menjadi alasan the Federal Reserve untuk memiliki kebebasan menunggu dan melihat bagaimana data akan berkembang di tengah volatilitas pasar keuangan dan meningkatnya ketidakpastian tentang global prospek pertumbuhan ekonomi.

 

 

 Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.