Aspirin dan Risiko Serangan Jantung

Aspirin tak terbukti bekerja efektif pada tubuh wanita berusia 45 hingga 65 tahun yang rawan terkena serangan jantung. Wanita sehat yang mengonsumsi aspirin setiap hari berpeluang terhindar dari serangan stroke.

oleh Liputan6 diperbarui 01 Apr 2005, 08:07 WIB
Liputan6.com, Washington DC: Untuk mengurangi risiko serangan jantung, dokter biasa memberikan resep obat aspirin dalam dosis rendah bagi pasien. Demikian halnya yang dilakukan Sue Ferch. Seperti jutaan warga Amerika Serikat lainnya yang berisiko terkena serangan jantung karena usia lanjut, wanita ini juga mengonsumsi aspirin dosis rendah, setiap hari. Bahkan, Ferch telah melakukannya selama sepuluh tahun. Kini, ia boleh kecewa.

Sebuah penelitian yang dimuat New England Journal of Medicine edisi terbaru menyebutkan aspirin tak terbukti bekerja pada tubuh wanita berusia 45 hingga 65 tahun yang rawan terkena serangan jantung. Wanita sehat yang mengonsumsi aspirin setiap hari hanya berpeluang terhindar dari serangan stroke. Hal ini justru tidak terjadi pada pria.

Dalam penelitian lanjutan, para ilmuwan membandingkan penggunaan aspirin dosis tinggi dengan warfarin, yaitu obat antipenggumpalan darah. Hasilnya, risiko stroke pada kedua obat hampir sama. Sebanyak 18 persen untuk warfarin dan 21 persen untuk aspirin. Namun, kemungkinan adanya komplikasi maupun kematian lebih tinggi pada pengguna warfarin.(AWD/Idr)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya