Mobil Ditinggal Lama di Garasi, Jangan Pakai Rem Tangan

Puasa tahun ini berbeda dibanding dengan tahun kemarin. Aturan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) mewajibkan masyarakat di daerah-daerah tertentu harus berdiam diri di rumah.

oleh Amal Abdurachman diperbarui 05 Mei 2020, 20:33 WIB
Ilustraasi foto Liputan 6

Liputan6.com, Jakarta - Puasa tahun ini berbeda dibanding dengan tahun kemarin. Aturan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) mewajibkan masyarakat di daerah-daerah tertentu harus berdiam diri di rumah.

Saat parkir mobil, pengendara akan menggunakan rem tangan agar kendaraan tak berjalan mundur atau maju. Namun, penggunaan rem tangan terlalu lama punya risiko buruk.

Seperti dilansir Garda Oto, risiko yang bisa terjadi saat menggunakan rem tangan terlalu lama ialah kampas rem terlepas dari pelat besi penyangga.

Masalah ini sering dialami ban belakang yang menggunakan sistem rem tromol. Berbeda dengan cakram, rem belakang berjenis tromol mempunyai bidang kontak panjang.

Penyebab kampas rem lepas dari besi penyangga bisa disebabkan kampas rem yang terus menempel pada tromol. Apabila hal ini dibiarkan dalam jangka waktu lama, misal ditinggal berpergian ke luar kota, maka kampas rem yang menempel akan lepas. Kejadian ini tentu berbahaya saat mobil berjalan.

Tak hanya itu, pengendara yang menggunakan rem tangan saat masih basah juga sangat berbahaya.

Solusi yang bisa Anda lakukan untuk mencegah penggunaan terlalu lama rem tangan ialah mengganjal ban dengan menggunakan balok atau tire stopper.

2 dari 3 halaman

Mobil Bisa Bergerak Sendiri

Memang kampas rem tidak akan langsung menempel pada tromol atau cakram dalam waktu yang singkat, namun akan lebih baik bila pemilik kendaraan mencegah hal ini terjadi.

Tak hanya itu, kasus yang sering terjadi karena penggunaan rem tangan yang terlalu lama ialah mobil bergerak dengan sendirinya.

3 dari 3 halaman

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya