Sukses

Cara Jaga Tubuh Tetap Sehat Selepas Libur Lebaran, Rutin Cek Kesehatan hingga Hindari Asap Rokok

Ketika melakukan cek kesehatan rutin selepas libur Lebaran, masyarakat harus memastikan bahwa tekanan darah berada pada kondisi normal.

Liputan6.com, Jakarta - Selepas Lebaran, individu bisa mengecek kesehatan rutin hingga mengelola stres agar kesehatan dan kebugaran tubuh tetap terjaga. Hal tersebut disampaikan praktisi kesehatan dr Ngabila Salama.

"Kiat sehat kembali beraktivitas sesudah libur Lebaran bisa diterapkan melalui pola hidup yang biasa kita sebut CERDIK ya, tujuannya supaya bisa tetap bugar dan produktif,” tutur Ngabila di Jakarta, Senin, dilansir Antara.

Ketika melakukan cek kesehatan rutin, kata Ngabila, masyarakat harus memastikan bahwa tekanan darah berada pada kondisi normal atau kurang dari 140/90 mmHg. Demikian pula dengan kadar gula darah, kolesterol, lemak serta asam urat.

Sementara bagi individu dengan diabetes melitus, kadar HbAC harus kurang dari 6,5 persen. Jika kadarnya mencapai 5,7 hingga 6,4 persen, diabetesi disarankan kembali memeriksakan kondisi kesehatannya setiap enam bulan sekali karena hal tersebut menandakan adanya potensi pra-diabetes.

Di samping itu, Ngabila meminta masyarakat mengenyahkan asap rokok yang bisa menimbulkan sejumlah kerugian bagi kesehatan anggota keluarga lainnya.

Perokok aktif yang membuang asap sembarangan, jelas Ngabila, bisa menyebabkan orang lain menghirup asap rokok tersebut dan menjadi perokok pasif. Hal itu memicu batuk, pilek hingga sesak napas.

Potensi penyakit lain yang bisa mebgenai perokok pasif berdasarkan laman resmi Kementerian Kesehatan yaitu risiko penyakit jantung serta serangan jantung akibat adanya kerusakan pada pembuluh darah hingga kanker paru.

“Jangan menjadi perokok aktif atau pasif ya, itu akan menurunkan imunitas. Yang merokok disebut first hand smoker, yang menghirup asap langsung disebut second hand smoker, dan menghirup sisa asap rokok pada benda disebut third hand smoker,” katanya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Disarankan Rajin Beraktivitas Fisik

Alih-alih merokok, Ngabila menganjurkan masyarakat mulai rajin beraktivitas fisik setidaknya lewat peregangan ringan selama 15 hingga 30 menit di kantor setiap pukul 10.00 - 14.00. Opsi lainnya yakni berjalan kaki dengan target 8 ribu hingga 10 ribu langkah per hari.

Kemudian menjalankan diet seimbang untuk mengurangi berat badan secara ideal dan cepat lewat intermittent fasting dengan puasa minimal 14-16 jam dalam 24 jam atau puasa syawal yang jauh lebih berpahala dan sekalian mengganti puasa yang belum lengkap selama Ramadhan kemarin.

Puasa intermittent dapat dilakukan sesuai jam yang dikehendaki, misalnya berpuasa mulai jam 20.00 sampai dengan 10.00 atau sampai 12.00 selama 14-16 jam. Selama berpuasa, tiap individu hanya boleh minum yang tidak manis, tetapi di luar waktu puasa boleh memakan makanan sesuai jumlah kalori harian.

“Hindari diet ini pada penderita maag, dan tetap diet di bawah pengawasan supervisi ahli gizi atau dokter. Tetap yang utama perbanyak makan sayur, buah, kurangi konsumsi gula, garam, lemak,” ujar dia.

 

3 dari 3 halaman

Tidur Cukup untuk Kelola Stres

Terakhir, masyarakat harus mendapat waktu istirahat yang cukup melalui tidur setidaknya 7 jam per hari untuk mengelola stres. Ini dapat disiasati dengan tidur singkat (power nap) selama 15-30 menit pada jam istirahat kantor.

Tujuan power nap adalah menambah tenaga agar tubuh kembali bugar dan kantuk hilang sementara dengan cepat serta meningkatkan konsentrasi selama bekerja.

Selain menjaga pola tidur, stres dapat dikelola lewat kunjungan silaturahim langsung ke orang lain, berbagi cerita dengan teman kerja dan berinteraksi dengan saling berempati.

“Tips CERDIK dapat meningkatkan imunitas dan mencegah masyarakat dari penyakit yang bersifat menular maupun tidak menular. Untuk sakit menular dianjurkan melengkapi imunisasi gratis lewat program pemerintah seperti COVID-19 atau yang berbayar Influenzae,” ucapnya. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini