Sukses

Film Pulang Rimba Gelar Roadshow, Ciptakan Semangat Belajar Santri, Siswa SMK, Hingga Mahasiswa di Kota Malang

Film Pulang Rimba bercerita tentang perjuangan dan harapan Suku Anak Dalam untuk menempuh pendidikan.

Liputan6.com, Jakarta Pendidikan menjadi hal utama untuk terus beradaptasi dengan perkembangan zaman, terutama saat ini. Selain itu, jarak dan waktu bukan penghalang untuk  bisa mengenyam pendidikan. 

Melalui film Pulang Rimba, Kreasi Prasasti Perdamaian (KPP) menggelar roadshow pemutaran film dan diskusi di Kota Malang. Film ini merupakan film pertama dari sekuel terkait Suku Anak Dalam (SAD) yang diproduksi oleh KPP. Sesi pertama KPP mengunjungi SMK Penerbangan “Angkasa” Malang dan melakukan sosialisasi terkait pentingnya pendidikan. 

Roadshow ini dihadiri oleh Kapten Lek Adityama Yogasatra, selaku kepala sekolah SMK Penerbangan “Angkasa”. Acara yang dihadiri oleh 250 siswa ini berlangsung interaktif di Aula SMK Penerbangan. 

"Film ini menjadi motivasi untuk siswa-siswa di SMK Penerbangan, terutama siswa yang berasal dari luar Jawa, seperti Papua, NTT, NTB, dan lain sebagainya. Selain itu, ini merupakan film yang bagus karena diangkat dari kisah nyata dan membuat kami terus semangat untuk meraih cita-cita," ujar Kapten Lek Aditya dalam keterangan tertulisnya, Selasa (4/3/2023).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Selaras dengan Siswa dari Luar Jawa

Menurut Fadhil, salah satu siswa SMK Penerbangan mengatakan bahwa film ini selaras dengan dirinya sebagai siswa yang berasal dari luar Jawa. 

"Film ini mengingatkan saya tentang perjuangan saya bersekolah disini. Selain itu, film ini juga memberikan gambaran bagi saya mengenai Suku Anak Dalam," tambah Fadhil.

Pada sesi kedua, KPP mengunjungi STAI  Ma ‘had Aly Al-Hikam Malang untuk menonton film Pulang Rimba dan diskusi mengenai pendidikan dan suku anak dalam. 

 

3 dari 4 halaman

Gambaran Mahasiswa dan Santri

Ridho selaku ketua dewan mahasiswa STAIMA, mengatakan bahwa film ini memberi gambaran bagi mahasiswa dan santri disana terkait keterbatasan finansial bukan penghalang untuk menempuh pendidikan. 

"Jika saya lihat film ini sangat cocok dan relate dengan mahasiswa dan santri disini. Karena pada dasarnya keterbatasan yang dimiliki Fauzan ini membuat kami sadar terkait value pendidikan," ujar Ridho. 

 

4 dari 4 halaman

Tak Menghalangi

Ridho menambahkan, dengan keterbatasan ini tak menghalangi dia untuk menempuh pendidikan dan kontribusinya untuk membawa perubahan bagi SAD.

"Kami sebagai mahasiswa merasa bahwa pendidikan ini sangat penting dan keterbatasan Pauzan membuat kami sadar untuk tidak mengeluh dan berleha-leha dalam belajar," tambah Andini mahasiswa STAIMA. 

Film Pulang Rimba ini bercerita tentang perjuangan dan harapan Suku Anak Dalam untuk menempuh pendidikan.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.