Adira Finance Catat Pembiayaan Syariah Rp 4,3 Triliun, Tumbuh 42 Persen

Terkait jaringan usaha, per 30 Juni 2023, Adira Finance telah mengoperasikan 464 jaringan usaha di seluruh Indonesia dengan didukung sekitar 17 ribu karyawan, untuk melayani sekitar 1,9 juta konsumen.

Hingga semester I 2023, Adira Finance mencatat pertumbuhan laba bersih 24 persen y/y menjadi Rp 818 miliar. Pertumbuhan laba itu didorong meningkatnya total pendapatan 10 persen y/y menjadi Rp 4,5 triliun seiring dengan tumbuhnya kinerja pembiayaan Perusahaan.

Dengan demikian, Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE) Perusahaan masing-masing menjadi 8,1 persen dan 16,6 persen.

Dari sisi pendanaan, Perusahaan terus melakukan diversifikasi sumber pendanaannya melalui dukungan berkelanjutan dari pembiayaan bersama dengan Perusahaan induknya, Bank Danamon, dan memperoleh pinjaman eksternal yang meliputi pinjaman bank dan obligasi.

Per posisi Juni 2023, pembiayaan bersama mewakili 46 persen dari piutang yang dikelola. Sementara itu, total pinjaman Perusahaan pada Juni 2023 tercatat meningkat 34,7 persen y/y menjadi Rp 14,9 triliun, terdiri dari pinjaman bank baik dalam negeri dan luar negeri dan obligasi, serta sukuk masing-masing memberikan kontribusi 70 persen:30 persen.

Dengan demikian, gearing ratio stabil yaitu sebesar 1,5 kali. Pada Juli 2023, Perusahaan telah menerbitkan obligsai Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) VI Tahap I dan sukuk mudharabah V tahap I 2023 senilai Rp 2 triliun dengan kelebihan permintaan 2,3 kali.

Sementara itu, industri otomotif sepanjang pertengahan 2023 menunjukkan pemulihan tercermin pada penjualan ritel sepeda motor baru yang tumbuh 25 persen menjadi 3 juta unit, dan penjualan ritel mobil baru meningkat 8 persen menjadi 503 ribu unit.

Meningkatnya penjualan industri otomotif didukung daya beli konsumen yang cukup baik dan tingginya antusiasme masyarakat dalam beragam perhelatan besar pameran otomotif yang digelar oleh pelaku industri.