Sukses

Pendiri Cimory Bambang Sutantio Masuk 50 Orang Terkaya Indonesia, Simak Kinerja Saham CMRY pada 2022

Saham CMRY melesat 0,46 persen ke posisi Rp 4.400 per saham pada penutupan perdagangan Selasa, 27 Desember 2022.

Liputan6.com, Jakarta - Saham emiten produsen susu, PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY) atau disebut Cimory terlihat menorehkan kinerja cukup baik pada 2022.

Saham Cisarua Mountain Dairy (CMRY) melambung 35,38 persen sejak awal tahun ini. Sepanjang 2022, saham CMRY sempat berada di level tertinggi Rp 5.350 dan terendah Rp 3.000 per saham.

Saham CMRY melesat 0,46 persen ke posisi Rp 4.400 per saham pada penutupan perdagangan Selasa, 27 Desember 2022. Saham CMRY sempat berada di level tertinggi Rp 4.300 dan terendah Rp 4.410 per saham.

Adapun, total frekuensi perdagangan 1.187 kali dengan volume perdagangan 1,48 juta saham. Nilai transaksi harian Rp 5,41 miliar.

Sementara itu, analis mempertahankan CMRY dengan peringkat buy (beli) dengan target harga Rp 5.500 (14,6 persen potensi return dari saat ini 4.800). 

"TP (target harga) terbaru kami lebih tinggi dari 5.300 sebelumnya karena kemungkinan pendapatan yang lebih tinggi di masa depan," kata Research Analyst Henan Putihrai Sekuritas, Priscilla Margatan dalam risetnya, Selasa, 27 Desember 2022.

Selain itu, pendapatan Cimory pada masa mendatang juga didorong oleh peluncuran beberapa lini produk baru termasuk oatmilk dan yoghurt stick pada semester I 2023, serta liburan Natal yang berpotensi meningkatkan permintaan pada kuartal IV 2022.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pendiri Cimory Masuk Daftar 50 Orang Terkaya Indonesia

Diberitakan sebelumnya, meningkatnya permintaan masyarakat akan produk susu membuat Bambang Sutantio, pendiri Cisarua Mountain Dairy atau yang dikenal sebagai Cimory masuk dalam daftar 50 orang terkaya Indonesia.

Dilansir dari laman Forbes, Kamis (8/12/2022) Bambang Sutantio kini mengantongi kekayaan bersih senilai USD 1,85 miliar.

Saham Cimory naik sepertiga sejak go public pada 2021, mengumpulkan USD 252 juta. Pendapatan perusahaan itu, sesuai angka sementara untuk sembilan bulan pertama tahun ini, naik 75 persen menjadi Rp 4,7 triliun rupiah.

Kenaikan tersebut mengikuti lonjakan 120 persen tahun lalu menjadi 4 triliun rupiah, berkat penjualan produk susu dan makanan beku yang kuat, yang keduanya meningkat lebih dari dua kali lipat.

Dengan sekitar 2.700 karyawan, Cimory memiliki 5 pabrik, di mana tiga pabrik menghasilkan produk susu dan dua pabrik untuk produksi daging olahan.

Merek susu dan yogurt itu bahkan berencana menggandakan kapasitas pabrik susunya tahun ini. Sekilas tentang pendiri Cimory, Bambang Sutantio menempuh pendidikannya di Technical University of Berlin.

Setelah lulus pada 1984, ia menjadi sales engineer di Jakarta untuk Fuehrmeister, sebuah perusahaan peralatan industri Jerman yang membuat mesin untuk pabrik makanan dan minuman, sambil mempelajari lebih lanjut tentang industri tersebut.

Pengusaha itu memulai bisnisnya dari nol pada tahun 1993 di garasi keluarganya. Perusahaan pertama milik Bambang Sutantio, yakni Macroprima Panganutama, kini menjadi unit Cimory dan memproduksi sosis dengan merek Kanzler.

Cimory, yang juga merupakan nama merek produk susu perusahaan itu, didirikan oleh Bambang Sutantio pada 2004. Cimory sebagian besar berfokus pada pasar domestik, tetapi mengekspor beberapa barang ke Singapura dan Filipina, dengan rencana akhir untuk memperluas ke Vietnam dan Malaysia.

Bambang Sutantio kini menjabat sebagai presiden komisaris Cimory sementara putra sulungnya, yakni Farell Grandisuri Sutantio, menjalankan tugas sebagai presiden direktur.

 

3 dari 4 halaman

Kinerja Kuartal III 2022

Sebelumnya, PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY), produsesn susu cimory membukukan pertumbuhan kinerja keuangan selama sembilan bulan pertama 2022. PT Cisarua Mountain Dairy Tbk mencatat kenaikan penjualan dan laba bersih.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (30/10/2022), PT Cisarua Mountain Dairy Tbk meraup penjualan bersih Rp 4,75 triliun hingga September 2022. Penjualan bersih tersebut tumbuh 75,90 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,70 triliun.

Beban pokok penjualan Rp 2,73 triliun hingga September 2022, naik 96,3 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,39 triliun. Dengan demikian, laba bruto tumbuh 54,12 persen menjadi Rp 2,02 triliun hingga kuartal III 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,31 triliun.

Beban penjualan dan pemasaran bertambah 81,5 persen menjadi Rp 875,84 miliar hingga September 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 482,50 miliar. Beban umum dan administrasi bertambah 75,54 persen menjadi Rp 93,21 miliar hingga kuartal III 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 53,10 miliar.

Laba usaha perseroan naik 35,9 persen menjadi Rp 1,05 triliun hingga kuartal III 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 774,58 miliar.

 

 

 

 

 

4 dari 4 halaman

Aset Perseroan

Dengan melihat kinerja keuangan tersebut, PT Cisarua Mountain Dairy Tbk meraup laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 878,56 miliar hingga kuartal III 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 605,47 miliar.

Perseroan membukukan laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik menjadi Rp 110,73 hingga September 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 76,31.

Perseroan mencatat total ekuitas Rp 5,07 triliun hingga September 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 4,69 triliun. Total liabilitas turun menjadi Rp 798,11 miliar hingga September 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 906,84 miliar.

Aset perseroan naik menjadi Rp 5,87 triliun hingga September 2022 dari Desember 2021 di kisaran Rp 5,60 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 2,09 triliun hingga September 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 3,66 triliun.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.