Sukses

Diamond Food Indonesia Serap Belanja Modal untuk Perluas Fasilitas Produksi

Direktur Diamond Food Indonesia, Richard Johannes Purwadi menuturkan, total belanja modal perseroan pada 2022 sebesar Rp 350 miliar.

Liputan6.com, Jakarta - PT Diamond Food Indonesia Tbk (DMND) menyampaikan belanja modal (capital expenditure/capex) digunakan untuk proyek sisa tahun lalu dan proyek baru tahun ini. 

Direktur Diamond Food Indonesia, Richard Johannes Purwadi menuturkan, total belanja modal perseroan pada 2022 sebesar Rp 350 miliar.

"Total belanja Rp 350 miliar, terdiri dari Rp 100 miliar untuk proyek sisa tahun lalu dan Rp 250 miliar untuk proyek baru tahun 2022 ini,” kata Richard dalam paparan publik, Rabu (5/10/2022).

Selain itu, hingga Juli 2022, perseroan menggunakan sumber pendanaan kas internal untuk membiayai sebagian dari belanja modal tersebut. 

"Hingga Juli 2022, Grup Diamond menggunakan sumber pendanaan kas internal untuk membiayai sebagian dari belanja modal tersebut,” kata dia. 

Sementara itu, belanja modal tahun ini difokuskan untuk memperluas fasilitas produksi dan distribusi perseroan di kawasan industri yang berada di Cikarang Barat.

Hal itu diharapkan bisa meningkakan kapasitas dalam memfasilitasi perseroan untuk mencapai pertumbuhan pada tahun yang akan datang. 

"Untuk belanja modal perseroan 2022 ini selain belanja modal tahunan juga difokuskan oleh perseroan untuk melakukan perluasan fasilitas produksi dan distribusi perseroan di kawasan industri di Cikarang Barat, peningkatan kapasitas akan memfasilitasi perseroan untuk mencapai pertumbuhan di tahun yang akan datang,” ujar dia. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Absen Tebar Dividen

Sebelumnya, PT Diamond Food Indonesia Tbk (DMND) absen membagikan dividen untuk tahun buku 2021. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi berbagai isu yang dapat mengganggu aktivitas operasional perseroan.

Direktur Diamond Food Indonesia, Richard Johannes Purwadi, pihaknya tidak membagikan dividen untuk tahun buku 2021 karena beberapa faktor.

“Jadi, di tengah ketidakpastian kondisi saat ini, baik perkembangan COVID-19 dan  geopolitik yang terjadi agar kas yang ada akan digunakan secara optimal untuk mengantisipasi berbagai isu yang dapat mengganggu aktivitas operasional nantinya.” kata Richard dalam paparan publik DMND, Rabu (5/10/2022).

Selain itu, kas tersebut juga akan digunakan untuk perkembangan bisnis dari Diamond Food Indonesia. 

Kemudian, saat Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2021, DMND telah melakukan pencadangan terhadap laba ditahan sebanyak 20 persen dari total laba bersih 2021 atau sebesar RP 70,29 miliar. 

"Pada RUPS tahun buku 2021,perseroan telah melakukan pencadangan terhadap laba ditahan sebanyak 20 persen dari total laba bersih 2021 atau sebesar RP 70,29 miliar,” kata dia.

Selanjutnya, pencadangan laba tersebut juga sudah sesuai dengan undang-undang yang berlaku saat ini. 

"Hal ini sudah sesuai dengan undang undang yang berlaku saat ini,” kata Richard.

Adapun, target utama kinerja 2022 dari Diamond Food Indonesia antara lain, mencapai pertumbuhan pendapatan hingga dua digit, meningkatkan penetrasi ke konsumen ritel untuk kalangan kelas menengah kebawah dengan produk yang lebih relevan dan meningkatkan produktivitas tenaga penjualan perseroan dan pengalaman pelanggan (customer experience) melalui proses transformasi digital.

 

3 dari 4 halaman

Penutupan IHSG 5 Oktober 2022

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan Rabu, 5 Oktober 2022. Akan tetapi, penguatan IHSG menjadi terbatas dan sektor saham transportasi masih pimpin penguatan.

Mengutip data RTI, IHSG naik terbatas 0,04 persen ke posisi 7.075,38.  Indeks LQ45 turun 0,30 persen ke posisi 1.011,63. Sebagian besar indeks acuan beragam. Pada Rabu pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.131,88 dan terendah 7.075,38. Sebanyak 301 saham menguat sehingga angkat IHSG. Namun, 223 saham melemah dan 173 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.328.767 kali dengan volume perdagangan 25,7 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 12,2 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.109.

Mayoritas sektor saham menghijau. Indeks sektor saham IDXtransportasi memimpin penguatan dengan naik 2,79 persen. Diikuti indeks sektor saham IDXtechno naik 1,83 persen, indeks sektor saham IDXsiklikal bertambah 1,47 persen, indeks sektor saham IDXenergy menanjak 0,74 persen, indeks sektor saham IDXhealth menguat 0,69 persen.

Selain itu, indeks sektor saham IDXbasic bertambah 0,43 persen, indeks sektor saham IDXproperty menanjak 0,24 persen, indeks sektor saham IDXfinance mendaki 0,07 persen. Sementara itu, indeks sektor saham IDXinfrastruktur melemah 0,19 persen, indeks sektor saham IDXindustry susut 0,18 persen, dan indeks sektor saham IDXnonsiklikal tergelincir 0,06 persen.

4 dari 4 halaman

Top Gainers-Losers 5 Oktober 2022

Saham-saham yang mencatat top gainers antara lain:

-Saham CENT melambung 20,67 persen

-Saham COAL melambung 18,75 persen

-Saham OKAS melambung 15,24 persen

-Saham TMAS melambung 14,11 persen

-Saham SNLK melambung 11,90 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham HDFA tergelincir 6,99 persen

-Saham TFAS tergelincir 6,98 persen

-Saham GEMA tergelincir 6,94 persen

-Saham TAYS tergelincir 6,93 persen

-Saham NZIA tergelincir 6,92 persen

 

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

-Saham BUMI senilai Rp 878,7 miliar

-Saham BBRI senilai Rp 840,4 miliar

-Saham BBCA senilai Rp 540,9 miliar

-Saham BRMS senilai Rp 370,9 miliar

-Saham BMRI senilai Rp 355,6 miliar

 

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

-Saham BUMI tercatat 64.253 kali

-Saham COAL tercatat 51.487 kali

-Saham SLIS tercatat 40.422 kali

-Saham AMMS tercatat 27.785 kali

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.