Sukses

Uji Kelayakan DK OJK, Dirut BEI Inarno Djajadi Bidik Kapitalisasi Pasar Tembus Rp 15.000 Triliun

Direktur Utama BEI Inarno Djajadi juga menargetkan penambahan sekitar 60 perusahaan tiap tahun.

Liputan6.com, Jakarta - Calon Kepala Eksekutif Pengawasan Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2022-2027, Inarno Djajadi, menjalani uji kelayakan bersama Komisi XI DPR RI pada Kamis, (7/4/2022).

Dalam paparannya, Inarno menargetkan kapitalisasi pasar modal Indonesia bisa mencapai Rp 15.000 triliun pada 2027.

"Ini adalah aspirasi dari saya. Kita harapkan di 2027 kapitalisasi pasar kita bisa mencapai Rp 15.000 triliun, 60 persen dari PDB,” kata Inarno dalam Uji Kelayakan dan Kepatutan Calon Anggota Dewan Komisioner OJK, Kamis (7/4/2022).

Bersamaan dengan itu, rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) ditargetkan mencapai Rp 25 triliun per hari di 2027. Saat ini, Inarno mencatat RNTH adalah sebesar Rp 13,37 triliun per hari.

Dari sisi supply, Inarno juga menargetkan penambahan sekitar 60 perusahaan tiap tahun dan menjadi 1.100 perusahaan tercatat pada 2022. Begitu pula dari sisi demand juga akan digenjot hingga tembus 20 juta investor pada 2027.

"Jumlah perusahaan tercatat saat ini 778 perusahaan. Kita harapkan bisa tercapai 1.100 perusahaan di 2027. Dan jumlah investor saat ini sekitar 7,5 juta, kita harapkan di 2027 sudah mencapai lebih dari 20 juta investor pasar modal,” beber Inarno.

Untuk mencapai target tersebut, Inarno menjabarkan lima rencana pengembangan pasar modal Indonesia 2022-2027. Pertama, yakni pengaturan untuk mengakselerasi pendalaman pasar melalui keberadaan variasi produk dan layanan jasa sektor keuangan yang efisien.

Kedua, meningkatkan akselerasi program yang berkaitan dengan ekonomi hijau. Selanjutnya, penguatan kerangka kebijakan untuk meningkatkan peran pelaku industri dalam pengembangan sektor keuangan yang sejalan dengan best practice market conduct.

Keempat, meningkatkan serangkaian upaya dalam rangka perlindungan konsumen. Terakhir, memperkuat kerangka kebijakan layanan keuangan digital untuk penguatan kredibilitas sektor keuangan dan peningkatan kepercayaan masyarakat.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

IHSG Naik 1,09 Persen, Kapitalisasi Pasar Sentuh Rp 8.909 Triliun

Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat pada 28 Maret-1 April 2022. Pada pekan ini, IHSG pun bertahan di posisi 7.000.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG melambung 1,09 persen menjadi 7.078,76 dari posisi 7.002,53.  Demikian juga kapitalisasi pasar bursa menguat 1,1 persen menjadi Rp 8.909,47 triliun pada pekan ini. Kapitalisasi pasar bursa bertambah Rp 97 triliun dari periode pekan lalu Rp 8.812,30 triliun.

Sementara itu, rata-rata nilai transaksi harian bursa susut 0,97 persen menjadi Rp 13,83 triliun dari Rp 13,97 triliun pada pekan lalu.

Kemudian rata-rata volume transaksi harian bursa melemah 10,35 persen menajdi 22,53 miliar saham dari 25,13 miliar saham pada penutupan pekan sebelumnya.

Rata-rata frekuensi harian bursa susut 3,14 persen menjadi 1.242.024 transaksi dari 1.282.303 transaksi pada pekan sebelumnya. Investor asing membukukan aksi beli Rp 1,277 triliun. Sepanjang 2022, investor aisng membukukan aksi beli Rp 33,32 triliun.

 

3 dari 3 halaman

Sentimen yang Perlu Diwaspadai

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG menguat jelang akhir pekan kemarin ke posisi 7.078 didorong aliran dana asing mencapai Rp 1,2 triliun.

Selain itu, sentimen positif lainnya dari PMI Manufaktur Indonesia kembali meningkat 51,3. Namun, tingkat inflasi berada di atas konsensus yang mencapai 0,66 persen. Inflasi ini disumbangkan oleh kenaikan harga minyak goreng yang terjadi.

“Untuk dapat dikatakan pemulihan ekonomi nanti dapat dilihat kembali pada daya beli masyarakat,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com, ditulis Sabtu (2/4/2022).

Pada pekan ini, Herditya menilai, hal tersebut dipengaruhi sentimen global antara lain perkembangan konflik Rusia-Ukraina.  Selain itu, resesi yang mengintai AS apabila the Fed tidak mampu meredam laju inflasi. “Harga komoditas minyak yang cenderung mengalami penurunan,” kata dia.

 Sedangkan dari internal, Herditya belum ada sentimen yang signifikan. Pada pekan depan, Herditya prediksi, IHSG akan menguatt terbatas dan rawan koreksi. IHSG akan bergerak di support 7.022 dan resistance 7.100.

“Sentimen ke depan akan ada data rilis cadangan dan indeks keyakinan konsumen. Seputar konflik Rusia-Ukraina dan kebijakan ekonomi Amerika Serikat,” kata dia.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.