Sukses

Elon Musk Ajak Follower Pakai Signal, Saham Ini Justru Melonjak, Kok Bisa?

Sejumlah orang tampak salah paham ketika Elon Musk mengajak pengikutnya memakai Signal. Saham yang tidak berkaitan dengan itu justru melonjak.

Liputan6.com, New York - Saat CEO Tesla Elon Musk mendesak pengikut Twitternya untuk “menggunakan signal” pada Kamis pekan ini. Padahal yang dia maksud adalah aplikasi pesan terenkripsi. Namun, beberapa orang tampaknya salah paham karena ada saham yang melonjak.

Saham perusahaan yang tidak jelas dan tidak terkait bernama Signal Advance melonjak 527 persen pada Kamis. Bahkan penguatan saham Signal Advance terus menguat 91 persen pada Jumat, 8 Januari 2021 atau naik dari 60 sen menjadi USD 7,19.

‘Sinyal’ yang dimaksud Musk dioperasikan oleh lembaga nonprofit dan berfungsi sebagai  alternatif untuk aplikasi sms seperti Facebook Messenger, WhatsApp, dan layanan pesan Apple. Singal pun mengklarifikasi lewat Twitter kalau tidak ada hubungannya dengan Signal Advance.

“Dapat dimengeri bahwa orang ingin berinvestasi dalam rekor pertumbuhan Signal, tapi ini bukan kami. Kami adalah independen, dan satu-satunya investasi kami ada privasi Anda,” tulis Signal seperti dilansir dari CNBC, Sabtu (9/1/2021).

Ini masalah yang tidak asing lagi di wall street.  Pada April 2019, Zoom Video Communications mengadakan debut pasarnya yang sangat dinantikan di bawah simbol ticker ZM, sebuah perusahaan China bernama Zoom Technologies melonjak lebih dari 80 persen dalam dua jam perdagangan. Saham tersebut ditutup naik 10 persen karena sempat melemah.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kapitalisasi Pasar Signal Advance

Pada enam tahun sebelumnya, saat investor menunggu IPO Twitter, saham Tweeter Home Entertainment Group naik lebih dari 1.000 persen.

Sementara itu, Signal Advance didirikan di Texas dengan nama Biodyne pada 1992, dan memberikan layanan kepada pekerja medis dan hukum. Perusahaan mengalihkan  fokusnya untuk menggunakan teknologi dalam perawatan kesehatan dan mengubah namanya menjadi Signal Advance. Saham yang diperdagangkan cenderung tipis pada 2014.

Signal Advance sangat kecil sehingga tidak melaporkan keuangan kepada United Stated Securities and Exchange Commision (SEC) . Pada Maret 2019, tidak ada karyawan tetap selain CEO Chris Hymen yang tidak menanggapi permintaan komentar.

Adapun banyaknya minat investor yang tidak diinginkan, perusahaan sekarang memiliki kapitalisasi pasar USD 660 juta atau naik dari USD 55 juta. Sebelum Kamis, saham telah diperdagangkan di bawah USD 1 sejak 2015.

Aplikasi pesan Signal yang didukung oleh Signal Technology Foundation” dijalankan sepenuhnya dengan sumbangan”. Kelompok itu pun memiliki masalah lain setelah tweet Musk kepada lebih dari 41 juta pengikutnya. Signal menuturkan, ada masalah teknis dengan verifikasi karena begitu banyak orang baru yang mencoba untuk bergabung.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.