Sukses

UGM Kembangkan Alat Ukur Terpadu untuk Pemeriksaan Kesehatan Anak

Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi (DTETI), Fakultas Teknik, UGM berhasil mengembangkan dua produk inovasi berupa Alat Ukur Terpadu yang dirancang untuk poliklinik anak.

Liputan6.com, Yogyakarta - Meningkatkan efisiensi sistem manajemen rumah sakit, termasuk sistem pendaftaran dan Customer Relationship Management (CRM), Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi (DTETI), Fakultas Teknik, UGM berhasil mengembangkan dua produk inovasi. Inovasi pertama berupa Alat Ukur Terpadu pemeriksaan kesehatan anak yang dirancang untuk poliklinik anak dan kedua inovasi teknologi informasi dan kecerdasan buatan (AI).

Kedua produk inovasi ini merupakan hasil penelitian Rahmat Widadi, dan Syukron Abu Ishaq Alfarozi sebagai tindak lanjut kerja sama antara DTETI dengan Rumah Sakit Akademik UGM. “Pada alat ukur terpadu, kami menggabungkan fungsi penimbangan, pengukuran suhu, dan tinggi badan berbasis mikrokontroler, dengan desain ramah anak,” ujar Rahmat, Rabu (12/3/2025).

Rahmat mengatakan melalui Alat Ukur Terpadu pemeriksaan kesehatan anak ini tidak hanya mempercepat proses pemeriksaan, tetapi juga menyediakan sistem antrean yang lebih informatif dan ramah pengguna. Pengembangan alat ini juga mempertimbangkan aspek ergonomis dan kenyamanan bagi anak-anak, sehingga proses pemeriksaan menjadi lebih menyenangkan dan minim stres. Rahmat berharap inovasinya bisa menjadi model pengembangan teknologi kesehatan dan dapat diterapkan di fasilitas medis lainnya, khususnya dalam pelayanan kesehatan anak.

Sementara Syukron mengatakan pada sistem pendaftaran dan CRM, dengan algoritma AI, sistem diharapkan dapat memberikan rekomendasi, menilai urgensi medis, dan mengatur prioritas layanan berdasarkan riwayat kesehatan pasien. Penelitian yang dilakukannya untuk mengembangkan sistem ini, dia lakukan bersama 14 mahasiswa Program Doktor Teknik Elektro DTETI. “Sistem ini mencoba untuk memfasilitasi pra-pendaftaran pasien yang lebih modern dan efisien, serta mengoptimalkan manajemen interaksi pasien,” tuturnya.

Alat inovasi yang sudah diserahkan ke RSA UGM pada 5 Desember 2024 silam ini, Syukron berharap bisa mempercepat proses administratif, meningkatkan kepuasan pasien, dan memperbaiki kualitas pelayanan kesehatan di RSA UGM. Hal ini karena data yang diperoleh dari alat ini bisa langsung terintegrasi ke dalam sistem rekam medis elektronik, memudahkan pemantauan dan analisis kesehatan pasien secara real-time. “Semoga sistem ini bisa diadopsi oleh rumah sakit lain untuk memperbaiki efisiensi dan efektivitas pelayanan kesehatan dalam menghadapi berbagai tantangan operasional yang dihadapi oleh manajemen,” ujarnya berkaitan pemeriksaan kesehatan anak.

Produksi Liputan6.com