Sukses

Imbas Gunakan Foto dan Nama Member BTS Wamil Tanpa Izin, Agensi Beri Peringatan ke Aplikasi The Camp

Aplikasi tersebut juga membuka dan mengoperasikan komunitas individu anggota BTS dengan embel-embel kata official atau resmi. HYBE menganggap hal tersebut secara efektif telah melanggar hak pengelolaan komunitas penggemar resmi agensi.

Liputan6.com, Yogyakarta - HYBE dan BIGHIT MUSIC melayangkan surat peringatan kepada operator aplikasi surat hiburan militer The Camp. Hal ini merupakan imbas dari penggunaan foto dan nama member BTS wamil tanpa izin.

Mengutip dari Naver, aplikasi The Camp dianggap melanggar hak publisitas. Hak atas publisitas ini mengacu pada hak untuk memperoleh keuntungan ekonomi dengan menggunakan potret dan nama.

Hak atas publisitas juga disebut hak untuk menggunakan potret, mengacu pada hak eksklusif untuk menggunakan, mengizinkan, dan mengontrol identitas nama, potret, atau orang lain secara komersial.

Masalah bermula ketika terdeteksi bukti tidak langsung bahwa operator menggunakan IP BTS (hak kekayaan intelektual) tanpa izin di The Camp. Sejumlah potret dan nama BTS digunakan dalam layanan Recommended Star Soldiers di platform The Camp, layanan penyediaan informasi kehidupan militer artis dan layanan komunitas (Camp) artis untuk para penggemar.

Aplikasi tersebut juga membuka dan mengoperasikan komunitas individu anggota BTS dengan embel-embel kata official atau resmi. HYBE menganggap hal tersebut secara efektif telah melanggar hak pengelolaan komunitas penggemar resmi agensi.

Selain itu, saluran perdagangan The Camp, The Camp Mall, juga menjual Millang Doll dan Soldier name tag dengan menggunakan nama asli anggota BTS. Boneka itu dijual dengan harga tinggi, yakni mencapai 56.000 won per unit.

Kontroversi penggunaan nama dan foto anggota BTS secara todak sah ini justru pertama kali diungkap oleh penggemar grup Kpop tersebut, ARMY. Hal ini pun berkembang dan kemudian dianggap sebagai pelanggaran hak publisitas oleh agensi.

Selanjutnya pada 8 Januari, HYBE yang mendapat informasi dari fans pun mengirimkan surat resmi ke The Camp. Agensi memperingatkan bahwa tindakan tersebut merupakan pelanggaran terhadap Undang-Undang Pencegahan Persaingan Tidak Sehat karena pelanggaran hak publisitas (menggunakan IP tanpa izin), pelanggaran terhadap Undang-Undang Perdagangan Elektronik (penipuan penggemar dan konsumen melalui frasa resmi), dan pelanggaran Undang-Undang Perlindungan Informasi Pribadi (pengungkapan informasi layanan seperti pertahanan diri artis, kelas, dan diet).

Menanggapi keluhan HYBE, perusahaan manajemen The Camp pun menghapus postingan terkait BTS serta berhenti menjual Milland Doll dan Soldier name tag nama artis. Namun komunitas BTS diketahui masih beroperasi karena diklaim dibuat secara sukarela oleh penggemar, bukan oleh perusahaan manajemen. Sementara itu, The Camp tidak membuat pernyataan resmi mengenai kontroversi pelanggaran hak publisitas BTS.

Langkah HYBE dan BIGHIT MUSIC pun didukung sepenuhnya oleh ARMY. Para penggemar ingin setiap member BTS memiliki privasi selama wamil agar mereka bisa fokus dengan tugas tersebut. ARMY pun berupaya untuk tidak menyebarluaskan berbagai foto wamil tidak resmi member yang beredar.

Sebagai informasi, The Camp adalah layanan yang memungkinkan anggota keluarga atau kenalan mengirim surat hiburan online kepada peserta wajib militer melalui aplikasi seluler dan situs internet. Setelah meninggalkan pusat pelatihan dan ditugaskan ke unitnya masing-masing, mereka dapat meninggalkan komentar.

Penulis: Resla Aknaita Chak

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini