Sukses

Usai Ramadan, Bisnis Minuman Keras Masih Marak di Kota Serambi Madinah

Entah karena keuntungannya yang besar, membuat bisnis haram ini seakan tak pernah hilang dari tanah serambi madinah.

Liputan6.com, Gorontalo - Meski sering ditindak oleh aparat penegak hukum, jual beli minuman keras (miras) di Kota Gorontalo masih terbilang marak. Entah karena keuntungannya yang besar, membuat bisnis haram ini seakan tak pernah hilang dari tanah Serambi Madinah. Atau mungkin, hukuman bagi pengedar miras tidak memberikan efek jera bagi para pelaku sehingga, membuat para penjual miras di Gorontalo tetap beroperasi.

Buktinya, ribuan botol minuman beralkohol dengan berbagai merek hasil operasi pekat tahun 2023 dimusnahkan Selasa (2/5/2023). Tidak hanya miras bermerek, minuman keras oplosan hingga cap tikus juga ikut menambah jumlah miras yang disita.  

Kapolresta Gorontalo Kota Kombes Pol Ade Permana mengatakan, bahwa peredaran minuman keras di wilayah Gorontalo dari tahun ke tahun masih cukup tinggi.

"Dari data pengungkapan kasus miras, baik dari hasil pelaksanaan operasi pekat tahun 2022 maupun operasi pekat tahun 2023 masih tinggi," kata Kombes Pol Ade Permana.

Dia mengungkapkan, tingginya angka konsumsi miras ini, sangat berdampak pada tingkat kriminalitas. Seperti contoh kesenjangan sosial, permasalahan hukum seperti kasus penganiayaan, pengeroyokan, KDRT hingga kasus pidana lainnya.

"Miras merupakan penyakit masyarakat dan menjadi pemicu gangguan kamtibmas. Jadi kami terus berantas, apalagi menjelang pemilu, daerah harus aman," ujarnya.

Barang bukti yang akan dimusnahkan berupa 2.901 liter miras jenis cap tikus. Kemudian 38 botol miras kasegaran, 23 botol valentine, casanova 28.125 botol. Selain itu, ada bir bintang 235 botol, pinaraci 8 botol, champion 7 botol dan seleri sari 10 botol.

"Barang bukti tersebut diperoleh baik dari para pemasok dan penyalur di lokasi penjualan atau warung tertentu maupun yang didapat dari hasil pemeriksaan kendaraan yang keluar masuk melalui pintu-pintu perbatasan antara Provinsi Gorontalo dengan Sulut," ia menandaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.