Sukses

Belum Terkendali, Riau Siapkan Asrama Haji Tampung Warga Terpapar Covid-19

Liputan6.com, Pekanbaru - Pemerintah Provinsi Riau menyiapkan asrama haji sebagai gedung tambahan ruangan isolasi mandiri bagi warga terkonfirmasi Covid-19. Hal ini menyusul lonjakan Covid-19 Riau sebelum puasa dan terus berlangsung hingga Juni.

Juru Bicara Satgas Covid-19 di Riau, dr Indra Yovi menjelaskan, sejak Mei lalu angka harian warga terinfeksi virus corona rata-rata 500. Jumlah itu memang sempat turun tapi hanya beberapa hari saja.

"Sampai sekarang belum turun, Covid-19 di Riau belum terkontrol seperti Januari. Maret masih stabil kemudian April mulai melonjak," kata Yovi, Senin siang, 7 Juni 2021.

Dokter spesialis paru-paru ini menjelaskan, puncak pertama Covid-19 di Riau terjadi pada Oktober. Saat itu dalam sebulan, ada 7000 warga terinfeksi karena mulai abai menerapkan protokol kesehatan.

Melewati fase puncak pertama, kasus harian Covid-19 di Riau mulai melandai pada akhir tahun 2020 hingga Maret 2021. Saat itu, kasus harian jarang sampai di atas 100 warga.

"Mei ini melonjak dengan 15 ribu, puncaknya nanti pertengahan Juni hingga Juli," kata Yovi.

Yovi tak bosan mengingatkan masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan. Jangan sampai lengah karena Yovi khawatir mutasi atau varian baru Covid-19 mulai masuk ke Riau.

"Ini yang dikhawatirkan, ada varian baru tapi belum bisa dibuktikan namun tetap waspada," terang Yovi.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Siapkan Tambahan Nakes

Terkait Asrama Haji sebagai penambahan ruang isolasi, Yovi menyebut Ikatan Dokter Indonesia ataupun Perhimpunan Perawat Indonesia sudah berkomitmen membantu. Akan ada tenaga kesehatan tambahan.

"Istilahnya di BKO ke sana untuk membantu perawatan pasien isolasi mandiri," ucap Yovi.

Sebelumnya, Gubernur Riau Syamsuar sudah meninjau Asrama Haji pada Minggu, 6 Juni 2021. Syamsuar menyebut penambahan ruang isolasi sebagai upaya mengantisipasi lonjakan pasien Covid-19 di Riau.

"Kita harus mengantisipasi kalau terjadi penambahan pasien dengan gejala ringan," kata Syamsuar.

Syamsuar mengatakan, penambahan ruang isolasi ini karena sebagian tempat isolasi mandiri yang tersedia di Provinsi Riau sudah terisi. Kapasitas ruang isolasi mandiri di asrama itu tersedia untuk 280 orang.

Syamsuar berharap penambahan ruang isolasi ini bisa membantu merawat pasien Covid-19, khususnya dengan gejala ringan atau Orang Tanpa Gejala (OTG).

"Tenaga kesehatan seperti dokter, perawat dan beberapa tenaga juga telah disiapkan, mudah-mudahan penanganannya baik," kata Syamsuar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.