Sukses

Ada Larangan Berenang di Sepanjang Pantai Selatan, Sampai Kapan?

Pada akhir Desember 2018 ini, gelombang laut selatan Jawa mencapai enam meter.

Liputan6.com, Cilacap - Umumnya berwisata ke pantai, berarti bermain-main di bibir pantai atau bahkan berenang bersama ombak. Tetapi, di Cilacap, Jawa Tengah, wisatawan justru dilarang berenang lantaran ancaman gelombang tinggi.

Tak tanggung-tanggung nyaris sepekan pada akhir Desember 2018 ini, ombak laut selatan Jawa mencapai enam meter. Dan gelombang tinggi itu masih terjadi hingga Minggu, 30 Desember 2018.

Pada Senin, 31 Desember 2018, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kembali mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi. Meski relatif menurun, tetapi ketinggian gelombang masih cukup berbahaya untuk wisatawan pantai.

Diperkirakan gelombang perairan selatan dan Samudera Hindia, mencapai 2,5 meter hingga empat meter. Kondisi ini diperkirakan akan bertahan hingga 3 Januari 2019 mendatang.

Karenanya, BMKG memperingatkan agar wisatawan yang berlibur ke pantai Selatan Jawa untuk tak bermain terlalu dekat dengan bibir pantai apalagi sampai berenang. Peringatan itu berlaku untuk Pantai selatan Cilacap, Kebumen, Purworejo hingga Yogyakarta.

"Nah untuk tanggal 31 sampai 3 Januari nanti, diperkirakan gelombang tinggi 2,5 meter sampai empat meter di semua wilayah perairan. Jadi baik di wilayah perairan (pantai), maupun di perairan samudera," ucap Ketua Kelompok Prakirawan BMKG Pos Pengamata Cilacap, Teguh Wardoyo, Senin (31/12/2018).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

3 Pusat Tekanan Rendah Penyebab Gelombang Tinggi

Peningkatan ketinggian gelombang itu terjadi lantaran naiknya kecepatan angin dengan kecepatan maksimal antara 27-30 knot akibat adanya pusat tekanan rendah di Utara Queensland, Samudera Hindia dan Laut Cina Selatan.

Kecepatan angin tertinggi terpantau di Perairan Selatan Jawa, Laut Natuna, Selat Karimata, Laut Jawa, Perairan Kepulauan Tanimbar-Kei-Aru, serta laut Arafura.

Teguh menerangkan, kecepatan angin itu berdampak pada meningkatnya tinggi gelombang yang berbahaya bagi wisatawan. Sebab, gelombang tinggi bisa menerjang sewaktu-waktu tanpa bisa diprediksi.

"Kepada masyarakat yang berlibur di pantai untuk berhati-hati ya. Diusahakan untuk tidak mandi ya. Karena sangat berbahaya," dia mengimbau.

Selain meminta agar wisatawan berhati-hati, BMKG juga mengimbau agar pengguna transportasi laut dan nelayan mewaspadai risiko munculnya gelombang tinggi ini.

Sebab, gelombang setinggi empat meter berbahaya untuk seluruh jenis kapal, mulai kapal kecil nelayan, tongkang, Ferry, hingga kapal berukuran besar seperti kapal kargo dan kapal pesiar.

Dia menambahkan, tekanan pengaruh tiga tekanan rendah itu diperkirakan masih terjadi hingga beberapa hari ke depan. Pada Rabu, 3 Januari 2019. Kecepatan angin diperkirakan akan turun dan berimbas pada menurunnya ketinggian gelombang.

 

3 dari 3 halaman

Patroli Bemo ala Polisi Cilacap

Mengantisipasi kecelakaan di perairan akibat tingginya gelombang pantai selatan, Kepolisian Resor Cilacap, menerjunkan patroli bemo di sejumlah pantai wisata Cilacap pada masa libur Natal dan tahun baru ini.

Kepala Subbagian Humas Polres Cilacap, AKP Bintoro Wasono mengatakan, petugas berkeliling untuk mengimbau agar pengunjung pantai wisata tak berenang atau bermain terlalu dekat dengan bibir pantai.

Sebab, saat ini gelombang tinggi tengah terjadi di perairan selatan Jawa, termasuk Cilacap. Gelombang tinggi itu berbahaya bagi wisatawan yang bermain terlampau dekat dengan bibir pantai.

"Melakukan imbauan, baik dengan kendaraan yang ada, maupun kendaraan untuk objek wisata juga kita turunkan, bemo untuk melakukan patroli di pesisi pantai," kata Bintoro.

Dia menerangkan, secara berkala polisi akan berkeliling untuk menyisir pantai wisata untuk membantu pengelola agar wisatawan tak mandi di pantai. Menurut dia, imbauan secara langsung itu lebih efektif dibanding hanya dengan pengeras suara atau berbentuk papan peringatan.

"Kita sudah menyiapkan semuanya ya. Wisata di sana, dibawakan oleh beberapa anggota kita di sana," Bintoro menegaskan.

Di pantai selatan Jawa mulai Kebumen hingga Purworejo telah jatuh korban jiwa akibat terjangan ombak. Korban tidak mentaati peringatan untuk tak berenang di pantai. Rata-rata korban adalah remaja dan anak-anak. Dengan rincian, empat remaja di Kebumen dan dua anak-anak di Purworejo.

"Jangan mandi di pantai. Apalagi anak kecil. Orang tua harus memperhatikan anaknya agar jangan sampai lepas pengawasan," ujarnya.

Pada libur akhir tahun ini, terjadi peningkatan kunjungan wisata yang sangat signifikan. Bahkan, beberapa jalan masuk area wisata, utamanya jalur lintas selatan-selatan mulai dari Widarapayung hingga Kota Cilacap sempat macet akibat membludaknya kendaraan yang masuk maupun keluar area wisata.

Sebab itu, kepolisian secara khusus menempatkan pos lalu lintas di area wisata yang tingkat kunjungannya meningkat drastis. Dia menyebut, objek wisata benteng pendem dan Pantai Teluk Penyu yang berlokasi sama menjadi area wisata yang paling tinggi kunjungannya.

Saksikan video pilihan ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.