Sukses

Gara-Gara Oli Bocor, Ratusan Ribu Mercedes-Benz Kena Recall

Mercedes-Benz siap melakukan recall atau penarikan kembali 660 ribu kendaraan di Cina akhir tahun ini. Masalah akibat kebocoran oli pada kendaraan sering kali terjadi.

Liputan6.com, Jakarta - Mercedes-Benz siap melakukan recall atau penarikan kembali 660 ribu kendaraan di Cina karena kebocoran oli yang sering kali terjadi.

Berlangsung akhir tahun ini, kantor berita resmi Xinhua menyebut, segel antara pompa dan pipa bahan bakar bisa melemah seiring waktu pemakaian. Hal tersebut menjadi penyebab utama kebocoran oli sering terjadi.

Tak hanya itu, oli bocor ketika mesin menyala di cuaca dingin juga memberikan dampak pada mesin kendaraan. Laporan tersebut diberikan Administrasi Negara Tiongkok untuk Pengaturan Pasar melalui website resminya.

Mencakup model C-class, E-class, V-class, GLK-class, CLS-class, SLC-class, GLC SUV dan VS20 VITO vehicles produksi Februari 2013 hingga Juni 2017, penarikan 668.954 kendaraan akan dimulai 18 Desember mendatang.

Dilakukan secara gratis, pemilik kendaraan diimbau untuk mendatangi dealer resmi saat melakukan pengecekan dan pergantian komponen yang berpotensi mengalami kerusakan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

BMW dan Mercedes-Benz Sepakat untuk Setop Bekerja Sama

Dua raksasa otomotif asal Jerman, yaitu BMW dan Mercedes-Benz mengumumkan sepakat untuk bekerja sama mengembangkan teknologi autonomous pada tahun lalu. Namun, hal tersebut rupanya tak akan terwujud.

Kedua pabrikan telah mengumumkan menunda seluruh proses pengembangan dari ikatan kemitraan ini. Baik BMW maupun Mercedes-Benz mengatakan telah meninjau ulang kesepakatan bersamanya ini. Keduanya sama-sama sepakat menghentikan pengembangan teknologi autonomous, dan akan berkonsentrasi pada arah pengembangan yang ada.

Pernyataan tersebut tidak menutup kemungkinan bahwa masing-masing pabrikan tersebut akan menggandeng mitra baru untuk melanjutkan pengembangan. Di saat bersamaan, keduanya juga menyatakan bahwa kemitraan ini bisa kembali berlanjut di kemudian hari.

Pengumuman ini dikatakan tidak berdampak pada kerja sama antara BMW dan Daimler sebagai induk perusahaan Mercedes, di sektor lain. Kedua perusahaan sebelumnya telah menggandeng juga Audi pada tahun 2015 untuk mencari lokasi dan platform teknologi ini. Lalu pada 2019, ketiganya bergabung dalam penyediaan layanan mobilitas dengan investasi € 1 miliar.

3 dari 3 halaman

Car Sharing

Kolaborasi BMW, Mercedes dan Audi pada layanan mobilitas tersebut meliputi menyediakan car-sharing, fasilitas pengisian kendaraan listrik dan pemesanan kendaraan.

“BMW Group dan Mercedes-Benz AG tidak bisa menempatkan diskusi ahli terperinci dan berbicara dengan para pemasok tentang roadmap teknologi sampai kontrak ditandatangani tahun lalu,” jelas pernyataan resmi.

“Dalam pembicaraan ini – dan setelah tinjauan yang meluas – kedua belah pihak menyimpulkan bahwa, mengingat biaya yang dikeluarkan untuk menciptakan platform teknologi bersama, serta kondisi bisnis dan ekonomi saat ini, waktunya tidak tepat untuk keberhasilan implementasi Kerjasama.”

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.