Sukses

Jelang Transisi Kepemimpinan, Ketua MPR Akan Silaturahmi ke Presiden Jokowi hingga Megawati

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo alias Bamsoet menyampaikan, menjelang transisi politik kepemimpinan nasional pihaknya akan melakukan Silaturahmi Kebangsaan ke berbagai tokoh bangsa.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo alias Bamsoet menyampaikan, menjelang transisi politik kepemimpinan nasional pihaknya akan melakukan Silaturahmi Kebangsaan ke berbagai tokoh bangsa.

Antara lain, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wapres KH Maruf Amin, Presiden dan Wakil Presiden Terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Kemudian, Presiden ke-5 Megawati Soekarno Putri, Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, dan wakil presiden ke-6 Try Sutrisno. Wakil Presiden ke-9 Hamzah Haz, Wakil presiden ke-10 dan 12 Jusuf Kalla dan Wakil presiden ke-11 Boediono.

Kemudian, para mantan Ketua MPR RI, pimpinan partai politik, serta pimpinan organisasi sosial kemasyarakatan termasuk organisasi keagamaan.

"MPR RI juga akan menyelenggarakan Silaturahmi Nasional Kebangsaan dengan menggunakan format pertemuan Meja Bundar, bersama pimpinan lembaga negara. Membahas berbagai hal penting seputar kebangsaan untuk memastikan transisi pemerintahan berjalan efektif dan efisien," kata Bamsoet dalam Rapat Pimpinan MPR RI, dikutip Selasa (30/4/2024).

Dia ini menjelaskan, silaturahim kebangsaan diperlukan agar MPR RI bisa tetap membumi di berbagai kalangan. Serta, menjadi rumah kebangsaan yang menjaga kemajemukan bangsa, pengawal ideologi pancasila, serta penegak konstitusi dan kedaulatan rakyat. Menjadi benteng bagi tetap berdirinya NKRI.

"Sekaligus memastikan bahwa perjalanan bangsa ini tetap tegak lurus dan bermuara pada terwujudnya cita-cita nasional yang telah digariskan oleh para pendiri bangsa, yaitu menjadi negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur," jelas Bamsoet.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Landasan Silaturahmi Kebangsaan

Bamsoet menerangkan, silaturahmi kebangsaan dilandasi pada prinsip bahwa kemerdekaan yang diraih sejak 78 tahun yang lalu, tidaklah terlahir dari ruang hampa. Bukan pula didapatkan secara instan, ataupun hasil pemberian.

Tetapi buah dari perjuangan dan pengorbanan yang didorong oleh keinginan luhur supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, yang dirahmati oleh Tuhan Yang Maha Kuasa.

Kerja keras dan perjuangan para pendiri bangsa, sejak dulu dan dilanjutkan hingga saat ini, menjadi modal bangsa kita dalam melangkah menuju Indonesia Emas 2045.

"Indonesia Emas yang dicita-citakan adalah Indonesia yang rakyatnya sejahtera, yang ditandai dengan nihilnya angka kemiskinan. Indonesia yang memiliki pengaruh kuat dalam pergaulan dunia dengan dukungan sumber daya manusia yang tangguh dan berdaya saing global. Serta Indonesia yang ramah lingkungan dalam pengelolaan negara. Mewujudkannya, tidak bisa hanya dilakukan oleh satu pihak saja. Melainkan perlu gotong royong dari berbagai pihak dan kalangan," pungkas Bamsoet.

 

Reporter: Alma Fikhasari

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.