Sukses

Lindungi dan Beri Kesejahteraan Rakyat, Ini yang Dibahas Mendag Zulkifli dan MITI Malaysia

Mendag Zulkifli Hasan dan Menteri Tengku Zafrul juga membahas kebijakan deforestasi Uni Eropa yang mendiskriminasi negara berkembang.

Liputan6.com, Kuala Lumpur Pemberdayaan menjadi kunci meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang tinggal di daerah perbatasan. Maka dari itu, Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan bertemu dengan Menteri Investasi, Perdagangan, dan Industri (Minister of Investment, Trade and Industry/MITI) Malaysia, Tengku Datuk Seri Utama Zafrul Bin Tengku Abdul Aziz pada Rabu (7/6). 

Kemudian pada Kamis (8/6), Menteri Zulkifli juga akan membahas rencana penandatanganan Perjanjian Perdagangan Perbatasan (Border Trade Agreement/BTA) Indonesia–Malaysia.  Dalam pertemuan itu, Mendag Zulkifli berharap, penandatanganan BTA  dapat memfasilitasi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di perbatasan Indonesia dan Malaysia. 

Hal lain yang dibahas pada pertemuan kali ini yaitu mengenai investasi di sektor rumah sakit Indonesia. Mendag Zulkifli Hasan mengundang industri kesehatan Malaysia untuk berinvestasi di sektor rumah sakit, terutama di daerah-daerah luar Jawa.

"Sektor rumah sakit di luar Pulau Jawa belum semaju di Pulau Jawa. Ini akan menjadi peluang yang besar untuk berinvestasi di sektor rumah sakit di luar Pulau Jawa," ujar Mendag.

Mendag Zulkifli Hasan dan Menteri Tengku Zafrul juga membahas kebijakan deforestasi Uni Eropa yang mendiskriminasi negara berkembang. Kedua menteri sepakat untuk bekerja sama secara intens karena Indonesia dan Malaysia memiliki kepentingan yang sama untuk melindungi rakyat dan petani kecil.

Pada pertemuan ini, Mendag Zulkifli Hasan juga menyampaikan dukungannya kepada Malaysia yang menjadi tuan rumah Pertemuan Dewan Menteri International Tripartite Rubber Council (ITRC) dan meminta dukungan dalam pencalonan CEO IRCo.

"Saya meminta dukungan Malaysia dalam pencalonan Indonesia sebagai CEO IRCo periode September 2023–Agustus 2025. Saya juga siap berkolaborasi dengan Malaysia dalam merumuskan program strategis ITRC/IRCo," ujar Mendag.

 

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini