Sukses

Rekonstruksi Penganiayaan David Ozora Dibagi 3 Klaster, Dimulai dari Adegan Penjemputan AG

Mario Dandy Satriyo (20), Shane (19) dan peran pengganti AGH alias AG menjalani reka adegan atau rekonstruksi kasus penganiayaan terhadap David Latumahina alias Cristalino David Ozora.

Liputan6.com, Jakarta - Mario Dandy Satriyo (20), Shane (19) dan peran pengganti AGH alias AG menjalani reka adegan atau rekonstruksi kasus penganiayaan terhadap David Latumahina alias Cristalino David Ozora.

Rekonstruksi dilaksanakan di lokasi, Perumahan Green Permata Residences, Jalan Swadarma Raya, Ulujami, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan, pada Jumat (10/3/2023).

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi menerangkan, rekonstruksi dikelompokkan menjadi tiga bagian diantara lain pada saat proses penjemputan sampai, penganiayaan terjadi.

"Rekonstruksi nanti ada tiga klaster. Pertama pada saat tersangka dijemput dan sebagainya. Kedua, pada saat penganiayaan terjadi," kata dia di lokasi, Jumat (10/3/2023).

Sementara itu, Penyidik Polda Metro Jaya menambahkan, adegan dimulai dari rencana tersangka MDS dan anak AG.

Sebagaimana yang tertuang dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP), anak AG alias AGH dijemput di sekolah, SMA Tarakanita 1 Jalan Puloraya IV, Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

"Jadi kita umpamakan nanti," kata dia.

Penyidik mengatakan, Mario Dandy dan AGH alias AG kemudian menjemput Shane. Bersama-sama menuju ke Perumahan Green Permata Residences, Jalan Swadarma Raya, Ulujami, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Adegan Selanjutnya

Penyidik menerangkan, adegan berikutnya saat Mario Dandy mendatangi rumah R.

"Di mana di dalamnya ada korban, di situ ada adegan. Kemudian setelah dari sana menuju ke tempat terjadinya peristiwa penganiayaan," ujar dia.

Penyidik menyebut, adegan ditutup dengan proses evakuasi korban ke rumah sakit.

"Terakhir ditutup dengan evakuasi yang dilakukan oleh saksi-saksi terhadap korban menuju rumah sakit," tandas dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.