Sukses

Banjir Bandang Akibat Hutan Rusak

Bencana banjir bandang akibat penggundulan hutan di hulu sungai bukan hanya di Wasior, Papua Barat. Di Nangroe Aceh Darussalam dan Sumut sejumlah wilayahnya juga diterjang banjir bandang akibat pembalakan hutan.

Liputan6.com, Aceh Tamiang: Beberapa kabupaten di Nangroe Aceh Darussalam pada akhir 2006 dihantam banjir bandang dan longsor. Dari pantauan udara terlihat bahwa sejumlah kabupaten, seperti Aceh Tamiang dan Gayu Lues tergenang. Sebagian besar permukiman warga sudah tidak bisa ditunggui karena tingginya genangan air. Mereka terpaksa mengungsi.

Sementara itu di hulu sungai, kayu-kayu gelondongan berserakan di tengah lautan banjir di kawasan Aceh Tamiang. Setelah kawasan ini dihantam banjir bandang, puluhan orang kehilangan nyawa. Sejumlah pejabat saat itu mengakui banjir bandang dan tanah longsor ini disebabkan karena kawasan hutan hulu sungai di Taman Nasional Gunung Leuser sudah rusak.

Bencana seperti ini tampaknya sudah dianggap biasa oleh pemerintah. Sebab, begitu dikatakan ada pembalakan liar tidak ada kebijakan yang konkrit untuk memberantasnya sehingga bencana yang sama terjadi lagi.

Kondisi serupa terjadi di Kutacane, Kabupaten Aceh Tenggara pertengahan Oktober 2005. Banjir bandang bercampur lumpur, batu, dan kayu telah menghantam permukiman penduduk setelah dua hari berturut-turut dilanda hujan lebat. Saat itu tercatat 65 korban jiwa/ dan puluhan luka-luka.

Ribuan warga harus mengungsi setelah rumah mereka hancur digerus banjir sehingga tidak bisa lagi dihuni. Bahkan sejumlah desa dipenuhi lumpur bercampur batu dan kayu gelondongan yang sengaja ditebang.

Kondisi ini tentu memprihatinkan mengingat banjir bandang dan longsor sudah bisa diketahui penyebabnya. Namun bencana ini bagai tak habis-habisnya melanda negeri ini. Karena kejadiannya terus berulang dan penyebabnya sudah bisa diketahui masyarakat yang menjadi korban akan selalu bertanya, apa yang bisa dilakukan pemerintah untuk mengurangi bencana yang telah melanda rakyatnya?(IAN)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini