Sukses

Promosi 3 Kota Selain Makkah dan Madinah, Arab Saudi Targetkan Kunjungan 2 Juta Wisatawan Indonesia pada 2024

Arab Saudi menyebut mayoritas wisatawan Indonesia yang datang ke Arab Saudi adalah untuk melaksanakan umrah dan haji sehingga Makkah dan Madinah yang paling banyak dikunjungi. Pihaknya menawarkan tiga destinasi unggulan lain untuk dieksplorasi.

Liputan6.com, Jakarta - Arab Saudi gencar mempromosikan destinasi wisatanya ke Indonesia lewat pameran pariwisata pertama yang digelar di Jakarta hingga hari ini, Minggu (5/5/2024). Otoritas pariwisata Saudi menargetkan kunjungan wisatawan Indonesia ke negara mereka menembus lebih dari dua juta orang. Ia menyebut pasar Indonesia spesial bagi Arab Saudi karena hubungan baik yang terjalin sejak lama. 

"Kami menerima kunjungan orang Indonesia untuk melaksanakan umrah dan haji ke Saudi, ratusan ribu orang per tahun. Pada 2023 saja, ada 1,5 juta orang Indonesia yang pergi ke Saudi untuk melaksanakan umrah. Bagaimana pun kami ingin menarik lebih banyak orang Indonesia, tidak hanya untuk umrah, tapi untuk mengeksplorasi tempat lain di Saudi," kata Alhasan Aldabbagh, President of APAC Markets Saudi Tourism Authority, ditemui di sela pembukaan pameran Visit Saudi, Beyond Umrah di Jakarta, Rabu, 1 Mei 2024.

Untuk itu, ada tiga destinasi utama yang dipromosikan di Jakarta selain Makkah dan Madinah. Pertama adalah Jeddah, gerbang utama para pelancong internasional ke Arab Saudi. Di sana, ia merekomendasikan wisatawan untuk pergi ke Al Balad, sebuah kota tua di Jeddah yang memiliki gedung-gedung tua dan tempat wisata budaya.

"Di sana selalu ada musik lokal, makanan lokal, orang-orang bisa menikmati bagaimana kami hidup di masa lalu," ujar Hasan.

Berikutnya adalah Al Ula. Destinasi yang banyak jadi latar foto wisatawan setelah umrah. Ia menyebut keunikan Al Ula adalah karena museum terbukanya. Tempat itu, kata Hasan, pernah berada di bawah air beberapa ribu tahun yang lalu. Hal itu membuat topografinya menjadi sangat unik dan indah.

"Kami tidak memiliki bukti bahwa tempat ini terhubung pada tempat yang terlarang," kata Hasan saat ditanyai perihal kota yang dihindari Nabi Muhammad SAW tersebut.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Destinasi-destinasi Wisata Unggulan Arab Saudi

Di Al Ula pula, Hasan menyatakan sejumlah akomodasi mewah sudah didirikan, termasuk hotel yang dikelola Banyan Tree. Banyak atraksi wisata yang bisa dicoba, baik itu bersafari, menikmati pemandangan matahari terbenam, maupun kemping dengan menyalakan api unggun di malam hari.

Sementara di Riyadh, yakni kota ketiga yang dipromosikan, pengunjung direkomendasikan ke Turaif di Diriyah. Tempat itu merupakan situs warisan dunia UNESCO dan sekaligus tempat kelahiran Arab yang menawarkan wisata sejarah dan budaya.

Meski begitu, wisatawan tetap diajak mengeksplorasi Makkah dan Madinah karena terdapat berbagai destinasi yang bisa dikunjungi setelah umrah. Ada museum di Makkah yang menampilkan sejarah Islam hinggajejak nabi dan para sahabat. Ada juga tur distrik budaya dengan para wisatawan bisa mencoba VR.

Sementara di Madinah ada Khaibar yang berjarak dari pusat kota. Terdapat benteng bersejarah yang menjadi bukti pertempuran penting yang dilakukan Nabi Muhammad dan para sahabat.

 

"Kami ingin (wisatawan) keluarga untuk datang. Kami tahu bahwa setiap tahun sebelum Covid, sekitar 12 juta orang Indonesia pergi ke luar negeri. Kebanyakan mereka pergi ke negeri tetangga seperti Malaysia, Singapura. Sekitar 3 juta di antaranya, mereka pergi ke Jerman, ke Australia, ke Jepang, Makau, Hong Kong. Keluarga ini menghabiskan liburan untuk traveling. Keluarga seperti ini yang ingin kami ajak berkunjung ke Saudi," ucapnya.

3 dari 4 halaman

Visa Turis dari Arab Saudi

Dalam kesempatan itu, terbuka kesempatan bagi warga Indonesia mengurus visa turis di lokasi. Ia menyebut, visa turis merupakan fasilitas baru yang ditawarkan pemerintah Saudi untuk memudahkan siapa pun datang ke negara tersebut. Visa itu tidak hanya berlaku untuk jalan-jalan, tapi juga bisa dimanfaatkan untuk umrah.

"Bila punya visa umrah, kamu tetap tinggal lebih lama untuk mengunjungi kota lain, di luar Makkah dan Madinah dengan visa umrah. Tapi bila kamu punya visa turis, kamu juga bisa menjalankan umrah," ujarnya.

Pihaknya bekerja sama dengan Kantor VFS Tasheer Indonesia dalam memberi layanan pengurusan visa turis di lokasi. Feishol Ias Aviandi, operation team leader Tasheer, menerangkan bahwa proses pengajuan visa turis selama pameran berlangsung sangat dipermudah. Aplikan hanya perlu membawa paspor dengan masa berlaku minimal enam bulan dan kartu kredit yang masih aktif dengan masa berlaku minimal sampai 2026.

"Pastikan untuk orang yang apply visa, datanya harus sesuai antara antara paspor dan credit card. Khusus untuk event ini, semua requirement sangat dipermudah dan kans mendapatkan stamp visanya sangat besar," ujar Feishol.

4 dari 4 halaman

2 Opsi Visa Turis

Bila dua dokumen itu memenuhi syarat, pihaknya akan meminta data biometrik pemohon visa, yakni foto wajah dan rekam sidik jari. Pihaknya nanti akan membantu mengisikan form aplikasi visa (Enjaz).

Selanjutnya, semua dokumen beserta enjaz akan dikirimkan ke Kedutaan Besar Arab Saudi. "Prosesnya 1x24 jam. Paling lambat, paling tidak membutuhkan waktu 2x24 jam. Kemudian, nanti semua dokumen akan kami kirim ke alamat yang dicantumkan aplikan," terang Feishol.

Ia menjelaskan, ada dua opsi visa turis yang bisa diajukan selama pameran, yakni single entry dan multiple entry. Untuk single entry, masa berlaku visa hanya 90 hari dengan lama tingal di Arab Saudi maksimal 30 hari. Sifatnya mirip dengan visa umrah.

"Karena berlaku sekali masuk, begitu keluar Saudi, tidak berlaku lagi," ia menerangkan.

Opsi kedua, yakni multiple entry, berlaku untuk setahun dengan masa tinggal maksimal 90 hari dalam periode setahun. Masa tinggal itu tidak untuk dihabiskan sekali waktu, tapi bisa dicicil hingga batas habis dalam periode setahun.

"Ini akan sangat menguntungkan bagi orang-orang yang memang sering berkunjung ke Saudi, dan visa turis perlu dicatat bisa sekaligus umrah dan jalan-jalan. Jadi, bisa jadi alternatif untuk orang-orang yang sering bepergian," imbuhnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.