Sukses

Takut Terbang Usai Turbulensi Parah Singapore Airlines? Ahli Bagikan Cara Mengurangi Rasa Cemas Sebelum Naik Pesawat

Ahli membagikan cara mengurangi rasa cemas sebelum terbang bila Anda takut usai mendengar kasus turbulensi parah Singapore Airlines

Liputan6.com, Jakarta Banyak orang mungkin merasa khawatir untuk menaiki pesawat setelah penerbangan Singapore Airlines yang mengerikan - namun ada cara untuk mengatasi rasa cemas sebelum penerbangan.

Banyak wisatawan sudah merasa khawatir untuk bepergian dengan pesawat, dan setelah kejadian turbulensi parah baru-baru ini yang mengakibatkan satu orang tewas dan beberapa penumpang terluka parah, kekhawatiran ini mungkin semakin meningkat.

Takut terbang adalah fobia nyata yang dikenal sebagai aviophobia atau aerophobia. Ini adalah ketakutan atau kekhawatiran yang mungkin dirasakan orang sebelum, selama, atau setelah penerbangan.

Psikolog Dr Mark Rackley telah berbagi beberapa nasihat tentang cara mengatasi ketakutan awal. Dia menjelaskan bahwa kecemasan bekerja dalam siklus - jika Anda merasa takut sekali, Anda akan mengingat perasaan itu setiap kali Anda berpikir untuk terbang.

Dilaporkan oleh Mirror, Dr Rackley berkata: "Otak mengasosiasikan terbang dengan perasaan takut, cemas, khawatir dan panik. Ketika kita melakukan itu, otak mengingat bagaimana perasaan kita tentang terbang sehingga kita memiliki respons cemas ketika kita memikirkan harus terbang."

"Perasaan kita dipengaruhi oleh cara kita berpikir, jadi jelas orang yang takut terbang memiliki pemikiran negatif, mengancam, dan menakutkan tentang terbang. Mereka melihatnya sebagai hal yang berbahaya dan mungkin mengancam nyawa."

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Pentingnya mengubah pikiran

Untuk mengurangi perasaan cemas saat terbang, dia menjelaskan bahwa Anda perlu "mengubah pikiran yang menimbulkan ketakutan".

Dia menambahkan: "Jadi, ini dimulai dengan membiarkan diri Anda menantang pemikiran Anda dan mengubahnya." Ia mengatakan menggunakan pemikiran rasional dapat membantu melakukan hal ini. "Seperti 'Apa buktinya terbang itu berbahaya?' 'Apakah saya melebih-lebihkan risikonya?' Apakah saya mengambil risiko lain dalam hidup saya yang tidak saya anggap sebagai masalah?'

“Hal ini juga dapat membantu mendidik diri Anda sendiri tentang cara kerja penerbangan, keselamatan penerbangan, dan cuaca, untuk memberi Anda pengetahuan guna menantang pemikiran yang memicu kecemasan.”

 

3 dari 4 halaman

Gejala takut naik pesawat terbang

Menurut CALM, aplikasi dukungan kesehatan mental terkemuka, gejala aviofobia dapat mencakup telapak tangan berkeringat, peningkatan detak jantung, dan “rasa malapetaka yang luar biasa.” Beberapa orang bahkan mungkin mengalami ketidaknyamanan fisik seperti kram perut atau mual – serta serangan panik pada kasus yang parah.

Mereka menyatakan bahwa mengenali gejalanya merupakan langkah awal untuk mengatasi rasa cemas tersebut sehingga saat naik pesawat, Anda bisa rileks. “Anda telah berhasil naik ke pesawat dan menemukan tempat duduk Anda. Namun sebelum Anda mulai melihat-lihat film dalam penerbangan, buatlah rencana permainan relaksasi,” saran para ahli.

 

4 dari 4 halaman

Pentingnya mindfulness

"Mindfulness dikenal sebagai pereda kecemasan dan stres. Ini adalah cara yang bagus untuk memusatkan diri ketika keadaan menjadi sedikit tidak menentu, secara harfiah atau emosional. Visualisasi dapat digunakan pada hari-hari menjelang penerbangan. Luangkan waktu untuk membayangkan pengalaman perjalanan yang positif Bayangkan diri Anda melewati keamanan, menikmati waktu Anda di udara, dan mendarat dengan selamat di tujuan Anda."

Teknik relaksasi lainnya adalah meditasi terbimbing. "Dengarkan jalur meditasi terpandu yang dirancang untuk relaksasi atau menghilangkan kecemasan. Meditasi terpandu memberikan cara terstruktur untuk memasuki keadaan relaksasi dan fokus yang mendalam, sehingga memudahkan Anda mengalihkan pikiran dari pikiran cemas."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.