Sukses

BPOM Sebut Obat Sirup Praxion Aman, Apa Dong Penyebab Gagal Ginjal Akut pada Anak di DKI?

Sementara waktu dipastikan penyebab kasus gagal ginjal akut bukan obat sirup Praxion

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) menyebut bahwa obat sirup Praxion sudah sesuai standar Farmakope Indonesia alias aman digunakan.

Lantas, apa penyebab gagal ginjal akut pada anak usia satu di DKI Jakarta yang meninggal dunia? Seperti diketahui pasien punya riyawat minum Praxion belum lama ini.

Melihat hasil pengujian yang dilakukan BPOM terhadap obat sirup Praxion yang terbukti aman, pakar farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM), Profesor Zullies Ikawati, mengatakan, penyebab satu kasus gagal ginjal akut di DKI Jakarta masih misterius.

Maka, perlu dilakukan penyelidikan lanjutan untuk mengetahui penyebab anak tersebut meninggal dunia.

"Buat saya pribadi ini masih misterius. Maka ada kemungkinan faktor lain yang perlu diinvestigasi lebih jauh," kata Zullies dalam sesi konferensi pers bersama BPOM pada Rabu (8/2) di Jakarta.

Senada dengan Zullies, pakar analisis farmasi Universitas Airlangga, Gunawan Indrayanto, menyatakan, perlu penelusuran kembali guna mengetahui penyebab pasien gagal ginjal akut di DKI meninggal dunia.

Bisa jadi ada kontaminan lain, bukan etilen glikol atau dietilen glikol.

"Perlu investigasi lain apakah ada kontaminan lain atau ada hal lain yang perlu diteliti," kata Gunawan di kesempatan yang sama.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Penyebab Gagal Ginjal Akut

Zullies menerangkan bahwa secara umum penyebab gagal ginjal akut ada dua, yaitu:

  • Internal : Dari tubuh si anak hal ini terkait penyakit atau infeksi pada seseorang.
  • Faktor eksternal bisa juga memicu gagal ginjal akut.

"Eksternal itu misalnya adanya toksikan. Toksikan itu enggak cuma etilen glikol dan dietilen glikol, bisa juga metal dan sebagainya. Saya kira (dalam kasus gagal ginjal terkonfirmasi di DKI) masih perlu diselidiki lagi," ujarnya.

Zullies juga mengingatkan pemerintah untuk melakukan pemeriksaan yang lebih lengkap bila suatu saat ada kasus yang mengarah gagal ginjal akut. Walau harapannya tentu tidak ada lagi kasus serupa.

"Jadi, yang perlu saya dorong, selain (mengecek) kadar etilen glikol dan dietilen glikol, maka metabolit juga perlu diukur yaitu ada atau tidaknya asam glikosilat," kata Zullies.

 

3 dari 3 halaman

BPOM Umumkan Praxion Aman

Di kesempatan yang sama, BPOM mengumumkan hasil pengujian terhadap sampel obat sirup Praxion serta bahan bakunya. Hasilnya, obat sirup produksi PT Pharos Indonesia sudah sesuai standar Farmakope Indonesia.

"Dari hasil pengujian terhadap tujuh sampel, hasil semua pengujian adalah memenuhi syarat. Artinya, sudah memenuhi, sesuai ketentuan atau standar Farmakope yang ada di Indonesia," kata Plt. Deputi Bidang Pengawasan Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor, dan Zat Adiktif BPOM, Togi Junice Hutadjulu.

"Sehingga dapat disimpulkan produk ini aman," kata Togi.

Tujuh sampel obat sirup Praxion dan bahan baku yang diperiksa di Laboratorium Pusat Pengembangan Obat dan Makanan BPOM, yakni:

  • Sampel sirup obat Praxion sisa pasien gagal ginjal akut di DKI Jakarta
  • Sampel sirup obat Praxion di peredaran
  • Sampel sirup Praxion dari tempat produksi dengan batch yang sama dengan yang dikonsumsi pasien
  • Sampel sirup Praxion dengan batch yang berdekatan dengan sampel sirup obat yang dikonsumsi pasien gagal ginjal akut pada anak di DKI.
  • Sampel bahan baku sorbitol yang digunakan dalam proses produksi
  • Sampel sirup lain yang memakai bahan baku dengan nomor batch yang sama yang terdiri dari dua jenis produk sirup.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.