Sukses

Angkatan Udara Peru Hidupkan Kembali Pemantauan UFO

DIFAA didirikan tahun 2001 lalu, tapi ditutup 5 tahun kemudian. Kini diaktifkan lagi menyusul peningkatan penampakan UFO.

Angkatan Udara Peru mengaktifkan kembali sebuah departemen yang tugasnya meneliti anomali fenomena di langit. Atau dengan kata lain: UFO.

"Bagi mereka yang mengamati fenomena yang tak biasa, yang mengagetkan atau mengkhawatirkan, mengetahui bahwa ada institusi yang akan meneliti dan menelaah laporan Anda," kata Kolonel Julio Vucetich dalam pernyataan yang dipublikasikan Sabtu lalu, seperti dimuat New Zealand Herald, Minggu 20 Oktober 2013.

Departemen Investigasi Anomali Fenomena Udara (DIFAA), nama institusi baru itu, akan menyertakan sosiolog, arkeolog, para astronom, juga personel angkatan udara untuk meneliti seberapa sering fenomena tersebut terjadi, kapan, dan jam berapa. Demikian ungkap Kolonel Vucetich seperti dimuat kantor berita Andina.

DIFAA sebenarnya sudah didirikan pada 2001, namun akhirnya ditutup 5 tahun lalu karena masalah administratif. Organisasi semacam itu juga ada di sejumlah negara tetangga, termasuk Brazil, Argentina, dan Chile.

Ada alasan mengapa lembaga yang sudah mati itu kembali dibuka. "Sebab, ada peningkatan jumlah penampakan yang terjadi di seluruh wilayah negara yang dilaporkan di media," tambah Vucetich.

Salah satu penampakan dilaporkan media baru-baru ini, tentang pengakuan warga kota Marabamba, di Andes tengah, yang pekan lalu melihat obyek terang di langit selama beberapa hari .

Sementara Peru membuka ke mbali institusi khusus UFO, keyakinan sejumlah orang di belahan Bumi lain justru meredup. Bahkan Ufologi -- studi tentang UFO dalam beberapa dekade mendatang diperkirakan bubar.

Kurangnya bukti adalah masalah utama. "Para peneliti UFO akan mengatakan bahwa 98 persen laporan yang ada sangat mudah dijelaskan. Itu salah satu kesimpulan bahwa mungkin tak ada apapun di luar sana. Hari-hari di mana saksi mata melaporkan penampakan menarik, telah berakhir," kata Dave Wood ketua studi fenomena anomali atau Association for the Scientific Study of Anomalous Phenomena (Assap), seperti dimuat Telegraph. (Ein/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini