Sukses

7 Paus Katolik Paling Berpengaruh dalam Sejarah Dunia

Tujuh nama paus berikut mewarisi jejak besar dalam agama, politik, budaya, dan hubungan antar iman.

Diperbarui 30 Apr 2025, 20:11 WIB Diterbitkan 30 Apr 2025, 20:11 WIB

Liputan6.com, Vatican City - Wafatnya Paus Fransiskus baru-baru ini menjadi momen duka mendalam bagi lebih dari satu miliar umat Katolik di seluruh dunia.

Sebagai Paus ke-266, Fransiskus dikenang karena kesederhanaannya, kepeduliannya pada kaum miskin, dan peran aktifnya dalam dialog lintas agama serta isu perubahan iklim. Kepergiannya tidak hanya meninggalkan kekosongan di Vatikan, tetapi juga menghidupkan kembali refleksi tentang jejak panjang para pemimpin Gereja Katolik yang telah mengubah arah sejarah dunia.

Sejak Yesus menunjuk Santo Petrus sebagai "batu karang" tempat ia membangun Gereja-Nya menurut Perjanjian Baru, takhta kepausan telah diwarisi oleh ratusan sosok dengan peran yang beragam: dari pemimpin perang hingga penggerak reformasi, dan penjaga ortodoksi hingga jembatan antariman.

Mengutip History, Rabu (30/4/2025), di antara lebih dari 265 paus dalam dua milenium terakhir, berikut adalah tujuh nama paus yang dikenal paling berpengaruh dan meninggalkan warisan besar, baik secara spiritual, politik, maupun kultural:

1. Paus Urbanus II (1088–1099): Pemantik Perang Salib Pertama

Paus pertama yang dipilih di luar Roma ini menjadi sosok sentral dalam sejarah ketika ia menyerukan Perang Salib Pertama pada 1095. Dalam pidatonya yang berapi-api di Konsili Clermont, Urbanus II mengajak umat Kristen Barat membantu Kristen Timur merebut Tanah Suci dari tangan Turki Seljuk.

Pekik “Ini kehendak Tuhan!” menggema, menginspirasi ribuan orang untuk ikut serta dalam perang yang mengubah hubungan dunia Kristen dan Islam selama berabad-abad.

2. Paus Julius II (1503–1513): Sang Paus Pejuang dan Patron Seni

Dikenal sebagai “Paus Pejuang,” Julius II memimpin kampanye militer untuk merebut kembali wilayah Negara Gereja. Ia juga mendirikan Garda Swiss yang hingga kini menjadi pasukan pengawal pribadi paus.

Julius II memelopori era keemasan seni Renaisans di Vatikan, termasuk memerintahkan Michelangelo untuk melukis langit-langit Kapel Sistina dan meletakkan batu pertama pembangunan Basilika Santo Petrus yang baru.

2 dari 3 halaman

3. Paus Leo X (1512–1521): Simbol Kemewahan dan Awal Reformasi Protestan

Sebagai bagian dari keluarga Medici, Leo X hidup dalam kemewahan dan mendanai proyek seni besar. Namun, praktik penjualan indulgensi demi membiayai Basilika Santo Petrus dan kebutuhan lainnya memicu kemarahan Martin Luther. Penempelan 95 dalil oleh Luther pada 1517 menandai awal Reformasi Protestan. Leo X mengecamnya sebagai bidah dan akhirnya mengekskomunikasi Luther.

4. Paus Pius IX (1846–1878): Paus dengan Masa Jabatan Terlama

Selama lebih dari 31 tahun, Pius IX menetapkan dogma Konsepsi Tak Bernoda Maria dan menginisiasi Konsili Vatikan I yang menegaskan infalibilitas paus. Ia juga menjadi saksi runtuhnya Negara Gereja akibat penyatuan Italia dan memilih menjadi “tahanan Vatikan,” menolak mengakui pemerintahan baru Italia selama sisa hidupnya.

5. Paus Pius XII (1939–1958): Paus Era Perang Dunia dan Televisi

Memimpin Gereja pada masa Perang Dunia II, Pius XII menjadi paus pertama yang menyampaikan pesan melalui televisi, memperluas jangkauan komunikasi rohani. Meskipun aktif secara diplomatik, ia dikritik karena tidak secara terbuka mengutuk Holocaust. Namun, ia juga dikenang karena menjadikan Santa Clara sebagai pelindung televisi dan memperkenalkan Gereja ke era media modern.

3 dari 3 halaman

6. Paus Yohanes XXIII (1958–1963): Pembuka Jalan Reformasi Gereja

Dikenal sebagai “Paus Baik,” Yohanes XXIII membawa semangat pembaruan ke dalam Gereja. Ia menentang antisemitisme, membuka dialog lintas agama, dan menggagas Konsili Vatikan II untuk memodernisasi praktik liturgi serta memperluas peran awam dalam Gereja. Meskipun wafat sebelum konsili selesai, warisannya bertahan hingga kini.

7. Paus Yohanes Paulus II (1978–2005): Simbol Harapan dan Dialog Global

Sebagai paus non-Italia pertama dalam 455 tahun, Yohanes Paulus II dari Polandia membawa angin segar. Ia menentang komunisme, mendukung gerakan Solidaritas, dan memainkan peran penting dalam runtuhnya Tirai Besi.

Ia juga menjadi paus pertama yang mengunjungi sinagoga, masjid, dan gereja Protestan, serta secara terbuka meminta maaf atas kesalahan Gereja di masa lalu. Setelah selamat dari percobaan pembunuhan, ia bahkan memaafkan pelakunya secara pribadi.

EnamPlus