Sukses

Peringati 75 Tahun Peristiwa Nakba, Dubes Palestina di RI Apresiasi Dukungan Indonesia

Duta Besar Palestina Zuhair Al-Shun berharap dunia internasional semakin aktif membela Palestina.

Liputan6.com, Jakarta - Kedutaan Besar Palestina untuk Indonesia memperingati peristiwa Nakba ke-75 di Jakarta.

Peristiwa Nakba merujuk pada pengusiran ratusan ribu rakyat Palestina dari rumah dan tanah mereka pada 1948 ketika Israel berdiri. 

Nakba artinya malapetaka. Pihak Kedubes Palestina berkata lebih dari 840 ribu jiwa warga Palestina, atau 85 persen dari yang tinggal di wilayah yang menjadi Israel, dipaksa pindah ke Tepi Barat, Gaza, dan negara-negara Arab lainnya.

Peristiwa Nakba bukan hanya masa lalu, karena ini masih terjadi hingga sekarang. Akibat pendudukan yang dilakukan oleh Israel.

Oleh sebab itu, pemerintah Palestina terus meminta dukungan komunitas internasional untuk membantu mereka dari krisis yang terjadi. Duta Besar Palestina untuk RI Zuhair Al-Shun mengapresiasi Indonesia yang terus membantu Palestina. 

"Indonesia selalu berada di belakang kami. Dari atas sampai bawah, Indonesia membela, mendukung, dan tak hanya secara politis, bahkan di semua level," ujar Dubes Palestina untuk RI Zuhair Al-Shun di acara peringatan peristiwa Nakba di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat malam (20/5/2023). 

Ia pun berkata bahwa "komunitas internasional mereka seharusnya bekerja keras" untuk membantu situasi Palestina. 

Pada acara tersebut, pantauan Liputan6.com, diplomat hingga warga sipil turut hadir. Mantan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita terlihat hadir, begitu pula anggota DPR RI Fadli Zon dan Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva. Hadir pula Diaz Hendropriyono yang merupakan Staf Khusus Presiden RI.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Makna Peringatan Nakba

Politikus RI Fadli Zon berkata Nakba perlu diperingati agar tidak kembali terulang. Ia pun menyorot bahwa hingga kini banyak warga Palestina kehilangan nyawa di tengah konflik yang terjadi. 

"Saya kira peristiwa ini memang patut kita peringati supaya tidak terulang kembali, apalagi peristiwa pengambilalihan teritorial Palestina dan pembantaian terhadap rakyat Palestina terus berjalan hingga hari ini," ujar Fadli Zon.

Dalam kapasitasnya sebagai ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) dan wakil ketua Liga Parlemen Dunia untuk Palestina, Fadli Zon mengaku selalu menyampaikan komitmen Indonesia untuk Palestina di ranah internasional. 

"Bahwa Indonesia, baik itu pemerintah, parlemen, dan masyarakatnya, memiliki komitmen yang kuat terhadap kemerdakaan dan kedaulatan Palestina. Dan itu kita tunjukkan dari waktu ke waktu sejak 75 tahun yang lalu. Sejak juga Konferensi Asia Afrika, dan konsisten. Saya kira ini yang harus terus kita pertahankan sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina," ujar Fadli Zon.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.