Sukses

Waspada, Ini 10 Serangga Paling Berbahaya di Dunia

Mereka mungkin tak punya taring seperti singa, tapi meremehkan para serangga ini bisa berakibat fatal.

Liputan6.com, Jakarta - Hewan-hewan ini tidak punya taring atau tubuh yang besar. Tapi mereka bisa membunuh puluhan nyawa, bahkan setengah juta orang per tahun. Mereka adalah serangga.

Predikat "hewan paling mematikan dunia" diberikan oleh CDC kepada nyamuk karena mampu menularkan banyak penyakit, mulai dari demam berdarah hingga zika.

Semut juga termasuk hewan berbahaya, terutama spesies semut siafu dari Afrika Timur yang sekali jalan bisa mengajak 20 juta kawan-kawannya.

Bila tertarik dunia serangga dan bahayanya, berikut 10 serangga paling berbahaya di dunia, seperti dirangkum situs Pointe Pest Control, Senin (15/11/2021):

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 12 halaman

1. Semut Peluru

Semut peluru (Paraponera clavata) memiliki habitat di hutan hujan yang berada di Amerika Selatan dan Amerika Tengah.

Hati-hati dengan semut ini. Ketika disengat, rasa sakitnya bisa seperti disuntik. Racunnya bisa terasa hingga 24 jam dengan dampak berkeringat, gemetaran, demam, bahkan kelumpuhan.

Saat ini, populasi semut peluru adalah populasi semut terbesar di dunia.

3 dari 12 halaman

2. Lebah Pembunuh

Lebah madu afrikanisasi (africanized bee) adalah subspesies hibrida dari lebah madu Eropa (Apis mellifera).

Jenis lebah ini berbahaya dan siap mengejar pihak-pihak yang mengganggu sarang mereka. Venom di sengatan mereka tak terlalu berbahaya, tetapi mereka sering berkelompok, sehingga jumlah sengatan kepada korban bisa lebih dari satu.

Jumlah venom dalam jumlah besar akhirnya bisa berakibat fatal bagi korban.

4 dari 12 halaman

3. Human Botfly

Human botfly (Dermatobia hominis) merupakan jenis lalat yang tidak memiliki racun. Namun mereka berbahaya karena bisa meninggalkan telur di kulit mamalia.

Lokasi yang dijadikan tempat bertelur bisa mengakibatkan pustula di kulit dan bisa memicu rasa sakit.

Waspadalah sebab warna lalat ini mungkin terlihat seperti bumblebee yang bersahabat, tetapi ternyata bukan. Spesies serangga ini ada di Amerika Selatan.

5 dari 12 halaman

4. Semut Api

Spesies semut api tak hanya berbahaya dari manusia. Semut-semut ini bahkan membunuh hewan lain, seperti tikus kecil atau burung, bahkan semut-semut lain.

Ukuran semut api tidak sebesar semut peluru, tetapi ukuran mereka yang kecil dan populasinya yang tinggi justru bisa membuat mereka lebih berbahaya.

6 dari 12 halaman

5. Ulat Bulu Kucing

Pernah melihat foto ulat bulu yang memiliki bulu-bulu panjang dan tampak halus? Mereka disebut ulat kucing atau puss caterpillar.

Meski nama dan bentuknya lucu, serangga ini memiliki venom yang berbahaya. Jangan disentuh. Sebab bulu mereka bisa menyebabkan rasa yang sangat perih.

7 dari 12 halaman

6. Kumbang Vampir

Kumbang vampir (Triatominae) juga disebut kumbang kissing.

Kenapa namanya terdengar romantis? Ternyata kumbang ini suka menggiggit bibir seseorang saat sedang tidur.

Gigitannya memang tidak berbahaya, tetapi para kumbang vampir ini bisa menularkan penyakit bernama Chagas. Tiap tahun, 12 ribu orang tewas akibat "ciuman" kumbang ini.

Spesies ini utamanya dapat ditemukan di benua Amerika, meski ada juga di Asia, Afrika, dan Australia.

8 dari 12 halaman

7. Lalat Tsetse

Reputasi Lalat Tsetse mungkin sudah cukup terdengar di Indonesia. Tiap tahun, ada setengah juta orang mennggal akibat lalat.

Lalat tsetse bisa menyebabkan "penyakit tidur". Apabila tak ditangani dengan tepat, dampaknya bisa fatal.

Pada kasus serius lain, racun dari lalat ini bisa menyerang sistem saraf. Korban jadi sulit bergerak, bicara, atau berdiri.

9 dari 12 halaman

8. Semut Safari

Spesies Dorylus memiliki beberapa nama: semut pengemudi, semut safari, dan siafu.

Semut safari ini utamanya ditemukan di Afrika tengah dan timur.

Dalam satu koloni siafu, jumlahnya bisa mencapai 22 juta semut. Angka mereka yang besar dijadikan modal agar bisa menarget hewan bahkan serangga lain.

Sifat semut agresif ini membuat gajah sampai menghindari mereka.

10 dari 12 halaman

9. Tawon Pembunuh

Tawon pembunuh atau tawon raksasa Asia (Vespa mandarinia) berasal dari Asia Timur.

Jangan heran kenapa mereka disebut "pembunuh", sebab mereka suka mengoyak leher para lebah muda yang innocent, bahkan menghancurkan sarangnya.

Sengatan tawon ini kepada manusia tentunya sangat menyakitkan, bahkan bisa berakibat fatal. Rata-rata, ada 30-50 kematian di Jepang tiap tahunnya akibat tawon ini. 

11 dari 12 halaman

10. Nyamuk

Inilah hewan paling mematikan di dunia. Ada banyak penyakit yang ditularkan dari nyamuk, sebut saja malaria, zika, virus nil barat, demam kuning, demam berdarah, chikungunya, dan lymphatic filiariasis.

Pada 2017, situs Barcelona Institute for Global Health mencatat tiap tahun ada setidaknya 700 ribu orang yang meninggal di dunia karena penyakit yang ditularkan nyamuk. Pada 2019 saja, WHO mencatat ada hampir setengah juta orang meninggal karena malaria.

Tak heran, CDC Amerika Serikat menyebut nyamuk adalah hewan paling berbahaya di dunia.

12 dari 12 halaman

Infografis 5 Tips Ajarkan Anak Pakai Masker Cegah Covid-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.