Sukses

Jeruk Berubah Jadi Warna Ungu, Pemerintah di Australia Lakukan Penyelidikan

Uji forensik sedang dilakukan di Australia setelah jeruk yang dijual di sebuah toko buah berubah jadi ungu. Ada apa?

Liputan6.com, Brisbane - Uji forensik sedang dilakukan di Australia setelah sebuah jeruk yang dijual di sebuah toko buah di Brisbane (Queensland) berubah menjadi ungu beberapa jam setelah dikupas.

Dikutip dari laman ABC Indonesia, Minggu (9/9/2018), seorang warga Neti Moffitt membelah jeruk tersebut pada Selasa lalu untuk anaknya yang berusia dua tahun.

Pada awalnya jeruk jenis orange itu terlihat bagus, aromanya normal, dan anaknya makan tiga belahan kecil.

Sisa jeruk tersebut kemudian dibiarkan di meja di dapur semalaman.

Hari Rabu pagi, Moffitt menemukan bahwa sisa jeruk yang dikupasnya separuh berwarna kuning, separuh lagi berwarna ungu.

"Terlihat seperti seseorang memasukkan ke dalam botol tinta, hal yang saya pastikan tidak kami lakukan," kata dia.

"Saya kemudian melihat ke tong sampah melihat sisa orange yang dimakan anak saya, dan sisanya jeruk itu juga berwarna ungu."

"Pikiran pertama saya adalah mudah-mudahan ini tidak mempengaruh kesehatan anak saya. Ya dia baik-baik saja."

Moffitt kemudian melakukan pencarian di internet dimana dia menemukan satu contoh adanya jeruk yang berubah menjadi ungu, juga terjadi di Queensland di tahun 2015.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Laporan Kejadian Serupa

Pada saat itu, televisi Nine News melaporkan bahwa sejumlah jeruk yang dibeli di Chinchilla juga berubah menjadi ungu setelah dipotong.

Dikatakan setelah uji forensik tidak ditemukan adanya pemberian warna tambahan ataupun adanya bahan kimia iodine.

Moffit sekarang sudah menghubungi Dinas Kesehatan Queensland (Queensland Health) untuk menyelidiki kasus tersebut.

Petugas sekarang sudah membawa jeruk, pisau yang digunakan untuk memotong jeruk tersebut, dan juga alat pengasah pisau yang baru-baru ini digunaikan.

"Baru ada satu kasus lain yang dilaporkan. Saya memasang postingan di Facebook dan banyak yang memberikan komentar mengenai penyebabnya, namun tidak ada yang bisa memberikan bukti ilmiah mengenai apa yang terjadi."

"Bila ada bukti adanya bakteri yang bisa mengubah warna atau reaksi iodine terhadap pisau, bukankah pasti sudah ada yang menjelaskannya."

Queensland Health telah menjanjikan informasi kepada Neti Moffitt bila mereka sudah selesai melakukan pengetesan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.