Sukses

Peta Dunianya Viral di TikTok Soal Lokasi Yajuj-Majuj, Siapa Sebenarnya Sosok Ilmuwan Al Idrisi?

Mengenal lebih dalam sosok ilmuwan muslim, Muhammad Al Idrisi yang peta dunianya viral di TikTok. Simak selengkapnya di bawah ini.

Liputan6.com, Jakarta Sosok ilmuwan muslim, Muhammad Al Idrisi atau yang biasa dikenal Al Idrisi tengah ramai di media sosial karena viralnya peta dunia yang ia buat mengenai lokasi Yajuj-Majuj. Sejak kecil, Al Idrisi tertarik dengan ilmu bumi atau geografi. Oleh karena itu, ia menempuh pendidikannya di Cordoba, Spanyol.

Dalam upayanya membuat peta dunia, Al Idrisi pergi ke berbagai tempat, seperti Afrika, Asia Kecil (wilayah Turki), Prancis, Inggris, dan khususnya Spanyol yang saat itu menjadi salah satu pusat peradaban Islam. Selama perjalanannya ke berbagai tempat, ia mengumpulkan data dengan berbagai metode.

Selain membuat Peta Dunia, Al Idrisi juga membuat ensiklopedia tentang letak geografis dari peta yang dibuatnya dan ensiklopedia tentang literatur obat-obatan berdasarkan pengalamannya keliling dunia.

Dirangkum dari britannica.com, pada Rabu (8/11/23), berikut biografi lengkap Al Idrisi serta kisah Yakjuj-Makjuj yang muncul di peta dunianya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 11 halaman

Sosok Al Idrisi Sang Ilmuwan Muslim Penemu Peta Bulat Dunia

Al Idrisi merupakan seorang ilmuwan muslim yang membuat peta bulat dunia atau globe melalui berbagai metode. Disebutkan dalam buku ”Trade, Travel, and Exploration in the Middle Ages an Encyclopedia” (2010: 14) bahwa Al Idrisi salah satu keturunan dari Nabi Muhammad.

Sejak kecil, Al Idrisi tertarik dengan ilmu bumi atau geografi. Hal inilah yang membuatnya berkeliling ke berbagai tempat untuk mencari pengalaman dan mengumpulkan data geografis dengan cara menjelajahi garis pantai di berbagai lokasi di Eropa dan Afrika serta berinteraksi dengan pedagang dan warga asing untuk mendapatkan informasi.

3 dari 11 halaman

Prestasi Al Idrisi

Karena petualangannya ke berbagai tempat di dunia, membuat nama Al Idrisi semakin populer di kalangan para pelaut dan perencana militer di Eropa. Kemampuan dan kepopulerannya, membuat Raja Ruggeru (Roger) dari Sisilia, Italia tertarik untuk bekerja sama dalam membuat peta dunia.

Sebelum menerima tawaran tersebut, Al Idrisi sempat mempertimbangkannya terlebih dahulu. Kemudian, Al Idrisi menerima dan menyanggupi permintaan tersebut dengan ketentuan rekam jejak kaum muslim di Sisilia sebelum masa pemerintahan Raja Roger tidak dihapus. Dalam tawaran kerjasama ini, semua kebutuhan Al Idrisi ditanggung oleh Raja Roger. 

4 dari 11 halaman

Karya Al Idrisi dari Peta Dunia hingga Ensiklopedia

Upaya Al Idrisi dalam membuat peta dunia membutuhkan waktu hingga 15 tahun untuk mendapatkan hasil yang akurat. Berbagai cara dilakukannya, seperti membuka catatan geografis ilmuwan-ilmuwan pendahulunya, berinteraksi dengan pedagang dan warga asing,  serta informasi pribadi yang telah dikumpulkan selama bertahun-tahun.

Selain berhasil membuat peta dunia, Al Idrisi juga membuat buku ensiklopedia yang berjudul The Book of Roger atau Kitab Al Rujari sebagai bentuk penghormatan kepada Raja Roger. Buku tersebut berisi letak geografis, seperti detail bagian dari bumi dari daratan hingga lautan. Selain itu, ia juga membuat buku tentang literatur obat-obatan berdasarkan pengalamannya keliling dunia, buku tersebut berjudul Al Jami li Sifat Ashtat Al Nabatat.

5 dari 11 halaman

Adanya Lokasi Yakjuj-Makjuj dalam Peta Dunia Al Idrisi

Dirangkum dari akun TikTok @biolivia.official, pada Rabu (8/11/23), diduga lokasi Yakjuj-Makjuj dalam peta dunia Al Idrisi membuat heboh linimasa media sosial khususnya TikTok. Pada bagian utara peta, terdapat lokasi Al Wak-wak atau pulau Sumatera. Secara koordinat, di lokasi Al Wak-wak terletak Indonesia di sekitarnya. Selain itu, ada Ash-Shin atau China, Semenanjung Arab, Laut Hitam, Laut Kaspia, dan di tengah kedua laut tersebut terdapat Pegunungan Kaspia.

Diduga lokasi Yakjuj-Makjuj terletak di Georgia atau di antara Armenia dan Azerbaijan, ditemukan bekas-bekas tembok yang terbuat dari besi dan tembaga. Selain itu, terdapat batu yang berbentuk seperti dinding.

6 dari 11 halaman

Kisah Keluarnya Yakjuj-Makjuj

Mengutip Liputan6.com, pada Rabu (8/11/23), Yakjuj-Makjuj merupakan dua bangsa yang membuat kerusakan di bumi dan mengambil harta kaum di bukit pada kekuasaan Zulkarnain. Yakjuj-Makjuj tinggal di antara dua gunung dan tidak dapat memahami bahasa atau ucapan orang lain.

Menjelang hari kiamat Yakjuj-Makjuj akan muncul dari tembok yang dibuat Zulkarnain, hal ini dapat menjadi pertanda buruk. Saat mereka berhasil keluar dari tembok tersebut, Yakjuj-Makjuj akan keluar dalam jumlah yang banyak. Semua yang dilewatinya akan hancur dan setiap jiwa yang dilihatnya akan dibunuh.

7 dari 11 halaman

Al Idrisi Lahir Tahun Berapa?

Al Idrisi lahir pada tahun 1100.

8 dari 11 halaman

Mengapa Globe Buatan Muhammad Al Idrisi Sangat Fenomenal di Benua Eropa?

Selama berlangsungnya berabad-abad, peta yang ia ciptakan telah menjadi acuan bagi peradaban Barat, sebab pada masa itu, tidak ada cendekiawan Barat yang mampu menghasilkan peta dunia yang akurat. Oleh karena itu, Al-Idrisi menjadi sosok yang luar biasa terkemuka di Eropa.

9 dari 11 halaman

Di Manakah Al Idrisi Wafat?

Muhammad Al Idrisi dilahirkan di Ceuta, sebuah kota di wilayah Afrika Utara yang termasuk dalam Kekaisaran Murabitun, dan ia meninggal di Sisilia.

10 dari 11 halaman

Untuk Apa Peta Dibuat?

Untuk menampilkan dimensi (ukuran, jarak) dan orientasi suatu lokasi di permukaan bumi. Mengilustrasikan karakteristik geografis di permukaan bumi, termasuk benua, negara, pegunungan, sungai, dan elemen-elemen geografis lainnya. Berperan sebagai panduan awal bagi peneliti sebelum mereka menjalani survei untuk mendapatkan pemahaman mengenai kondisi wilayah yang akan diteliti.

11 dari 11 halaman

Kapan Peta Dunia Pertama Dibuat?

Peta dunia pertama kali diciptakan oleh masyarakat Babilonia pada sekitar tahun 2300 sebelum masehi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini