Sukses

Bernilai Pahala, Ini Tips Ngabuburit Seru dan Bermanfaat di Bulan Ramadhan

Mengisi waktu luang ketika menjelang berbuka puasa dengan kegiatan yang bermanfaat dan bernilai pahala akan membuat puasa menjadi lebih bermakna.

Liputan6.com, Jakarta - Dalam menjalankan ibadah puasa, waktu yang berjalan terasa lebih lama dibandingkan dengan hari-hari biasanya.

Selama berpuasa, umat muslim akan menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa seperti makan, minum, atau melakukan tindakan yang dapat membatalkan puasa dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari.

Diantara waktu berpuasa tersebut, terdapat waktu untuk ngabuburit yang biasanya dilakukan menjelang berbuka puasa. Ngabuburit merupakan istilah yang digunakan untuk menunjukkan kegiatan yang dilakukan ketika menunggu waktu berbuka puasa.

Selama ngabuburit, biasanya seseorang akan berkumpul dengan teman atau saudara dan keluarga dan melakukan kegiatan yang menyenangkan, seperti mencari makanan untuk berbuka puasa, bermain game, dan bahkan mengobrol. Namun, ngabuburit juga dapat menjadi kegiatan yang bermanfaat untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan seperti berdzikir, membaca Alquran, dan berdiskusi mengenai agama.

Mengisi waktu luang ketika menjelang berbuka puasa dengan kegiatan yang bermanfaat dan bernilai pahala akan membuat puasa menjadi lebih bermakna. Ngabuburit dengan cara ini juga akan membuat seseorang terhindar dari melamun dan hal-hal lain yang dapat membatalkan puasa.

Dengan demikian, apa saja kegiatan mengisi waktu luang yang dapat dilakukan ketika menjelang berbuka puasa yang tidak membuat bosan dan sekaligus mendatangkan pahala yang melimpah? Dilansir dari laman NU Online, Rabu, (05/04/2023), berikut penjelasannya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Tadarus Alquran

Bulan Ramadhan dikenal sebagai bulan syahrul quran, karena pada bulan ini, Alquran turun ke bumi. Rasulullah saw juga menjadikan momen Ramadhan untuk memberikan perhatian lebih kepada Alquran. Ibnu Rajab Al-Hambali dalam Bughyatul Insān fī Wadzā’ifi Ramadhan saat menjelaskan anjuran perbanyak tadarus Alquran di bulan puasa mengutip hadits berikut,   

 عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ وَكَانَ أَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ وَكَانَ يَلْقَاهُ فِي كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ فَلَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدُ بِالْخَيْرِ مِنْ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ   

Artinya,

“Dari Ibnu Abbas berkata, “Rasulullah saw adalah manusia yang paling lembut terutama pada bulan Ramadhan ketika malaikat Jibril as menemuinya, dan adalah Jibril mendatanginya setiap malam di bulan Ramadhan, dimana Jibril mengajarkannya Al-Quran. Sungguh Rasulullah saw orang yang paling lembut daripada angin yang berhembus.” (HR Al-Bukhari). 

 

3 dari 4 halaman

2. Berbagi Takjil

Takjil merupakan makanan atau minuman untuk mengawali buka puasa. Biasanya berupa yang manis-manis seperti sirup, es buah, buah-buahan, dan sebagainya. Ngabuburit dengan cara berbagi takjil kepada sesama saudara muslim akan memberikan pahala yang berlimpah. Terkait keutamaan sedekah di bulan Ramadhan, Rasulullah bersabda,   

 مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لاَ يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا   

 Artinya,

“Barangsiapa memberi makan orang yang berpuasa, maka ia akan memperoleh pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.” (HR At-Tirmidzi). 

4 dari 4 halaman

3. I'tikaf di Masjid

Menghabiskan waktu ngabuburit dengan beri’tikaf di masjid akan mendapat pahala yang berlimpah. I’tikaf dilakukan dengan berdiam diri di dalam masjid sambil memperbanyak ibadah seperti shalat sunah, dzikir, dan membaca Alquran. Hal ini sudah biasa dilakukan oleh Rasulullah saw. Dalam satu hadits disebutkan,   

 كَانَ يَعْتَكِفُ الْعَشْرَ الْأَوَاخِرَ مِنْ رَمَضَانَ حَتَّى تَوَفَّاهُ اللَّهُ ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ   

 Artinya,

 "Rasulullah saw melaksanakan i’tikaf pada sepuluh (malam) terakhir dari bulan Ramadhan sampai beliau wafat, lalu (dilanjutkan) istri-istrinya yang i’tikaf sepeninggalnya." (HR Al-Bukhari). 

4. Menuntut Ilmu

Menuntut ilmu wajib hukumya bagi setiap muslim dan muslimat. Di era yang serba digital seperti sekarang, tentu banyak dijumpai kajian-kajian yang mengandung nilai keislaman di media sosial. Bahkan, tidak sedikit kiai-kiai yang melakukan live streaming pengajian dan berceramah. Rasulullah SAW bersabda:

وَإِنَّ فَضْلَ الْعَالِمِ على الْعَابِدِ كَفَضْلِ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ عَلَى سَائِرِ الْكَوَاكِبِ

Artinya,

 “Sesungguhnya keutamaan orang yang berilmu dibanding ahli ibadah seperti keutamaan bulan di malam purnama dibanding seluruh bintang- bintang.” (HR Abu Dawud). 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.