Sukses

Studi: Tidur Kurang dari 7 Jam Risiko Alami Lemah Jantung

Para peneliti mengklaim bahwa kurang tidur bisa meningkatkan kerentanan terhadap jantung.

Liputan6.com, Jakarta - Mendapatkan tidur yang cukup dan berkualitas tentu membantu kita untuk menjalani aktivitas dengan baik. Namun sayangnya, tidak semua individu memiliki waktu tidur yang cukup.

Para peneliti mengklaim bahwa kurang tidur bisa meningkatkan kerentanan terhadap jantung.

Melansir dari India Times, Jumat (3/12/2021), hal itu diungkapkan melalui penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Experimental Physiology, kurang tidur dikaitkan dengan peningkatan risiko penyumbatan arteri, penyakit jantung dan dengan demikian meningkatkan morbiditas dan mortalitas.

Penyakit jantung disebabkan karena banyak alasan, tapi dikatakan bahwa jika Anda tidak cukup tidur maka hal itu bisa mempengaruhi jantungmu.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Dikaitkan dengan penyakit jantung

Pada orang dewasa yang secara teratur tidur kurang dari 7 jam per malam, tingkat microRNA tertentu (molekul yang mempengaruhi apakah suatu gen diekspresikan atau tidak) lebih rendah. 

Molekul-molekul ini memainkan peran kunci dalam mengatur kesehatan pembuluh darah dan dengan demikian tingkat mereka sekarang diakui sebagai biomarker yang sensitif dan spesifik dari kesehatan jantung, peradangan dan penyakit. 

Dengan kata lain, tingkat molekul yang lebih rendah dikaitkan dengan penyakit jantung, sehingga mereka bisa digunakan sebagai biomarker untuk menentukan siapa yang lebih rentan terhadap penyakit.

 

3 dari 4 halaman

Menguji peserta setengah baya

Para peneliti menguji individu dewasa setengah baya tanpa penyakit jantung. Kemudian mereka diminta untuk mengisi kuesioner yang dirancang untuk secara akurat memperkirakan rata-rata tidur malam dan sejumlah kecil darah diambil dari setiap subjek setelah puasa semalaman. 

“Hubungan antara kurang tidur dan penyakit kardiovaskular mungkin disebabkan, sebagian, perubahan microRNAs. Temuan ini menunjukkan mungkin ada 'sidik jari' yang terkait dengan kebiasaan tidur seseorang dan fluktasi tingkat microRNA bisa berfungsi sebagai peringatan atau panduan untuk tahap dan perkembangan penyakit,” ucap Jamie Hijmans, salah satu penulis penelitian. 

Untuk mengatasi sulit tidur, Anda bisa mencoba metode seperti mendengarkan musik yang menenangkan agar Anda merasa lebih rileks untuk tidur lebih nyenyak.

4 dari 4 halaman

Infografis 12 Cara Sehat Hadapi Stres Era Pandemi Covid-19

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.